Seperti sebelumnya, kami berpisah lalu kembali.
Semudah itu tapi cukup membuat mental terganggu.
Sudah seminggu. Aku pikir ini bakalan jadi perpisahan sesungguhnya, walau hal kayak gini sering terjadi sebelumnya.
Tapi pemikiran aku salah, Sadam kembali (lagi).
Aku gatau kembalinya kali ini untuk memperbaiki atau sekedar hanya ingin berteman.
Menurutku Sadam terlalu menyepelekan perasaanku, dia datang dan pergi sesuka hati.
Dia tau hati aku bakal terus nerima dia, sebesar apapun rasa sakit yang dia kasih.
Kalau ditanya aku senang atau tidak ketika dia kembali lagi, jawabannya iya aku senang.
Sadam adalah bagian dari kebahagiaan yang selalu ada di setiap rencana-rencana masa depan ku.
Aku masih terus mamasukan Sadam di setiap hal yang aku rencanakan seperti, nanti mau kesini sama Sadam, nanti mau makan ini bareng Sadam.
Lalu saat Sadam datang, dia tanya "Aira ada deket sama cowo gak?"
Jelas aku jawab engga, tapi ada cowo yang berusaha deketin aku.
Jahatnya, aku malah menolak cowo itu dengan alasan aku belum move on, dia cuma bakal buang waktu kalau sama aku yang entah kapan bisa move on.
Terus, Sadam bilang lagi "Aira, nanti kalo ada cowo baik, yang lebih dari Adam, yang sayang sama kamu, yang kerjaannya udah jelas, selalu ada waktu buat kamu, paling penting dia se kota sama kamu, kamu terima ya?".
Oh, Sadam udah nyerah ya?
"Bukan Adam udah ga sayang sama Aira, tapi Aira harus bahagia, sama Adam kamu sakit terus, kamu nangis terus"
Kata siapa? Kamu ingetnya pas nyakitin doang kah?
Kamu ga pernah liat sebahagia apa aku kalau lagi bareng kamu?
Kamu ga liat gimana excited nya aku tiap kita ketemu?
Selang beberapa minggu akhirnya aku tau kenapa Sadam ngomong kayak gitu
"Jujur, Adam pernah deket sama cewe, tapi Adam malah nyari Aira di cewe itu"
Hal mengerikan yang ga pernah mau aku bayangin.
Satu sisi aku sakit atas pengakuan Sadam tapi disisi lain aku ngerasa menang karna Sadam masih nyari aku, walau itu di perempuan lain.
Aku gak mau tanya soal kelanjutan mereka, bikin sakit hati.
Tapi, aku jadi kepikiran buat terima tawaran cowo kemarin.
"Aku bantu kamu move on, ga perlu pacaran kalau kamu ga mau, kamu gaperlu ngelakuin apa-apa, biar aku yang buang semua waktu ku buat kamu" kata 'dia'
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadam
Teen FictionSadam mungkin tidak tahu kalau dia jatuh cinta terhebat yang pernah aku rasakan, Lalu, patah hati yang tak berujung.