sebulan berlalu , beginilah kehidupan seorang Jeon Jungkook yang sudah sebatang kara tak memiliki siapapun disisi nya.
sekarang dunia nya hanya , bangun , pergi kuliah , bekerja dan tidur. tak ada yang spesial bukan? seperti hari ini ia sedang sibuk berkutat dengan pekerjaan nya yang sebenarnya sudah selesai namun ia memaksa untuk terus bekerja hingga larut.
"kookie pulang lah, ini sudah larut dan jam kerjamu sudah habis" Seokjin menghentikan tangan Jungkook yang sedang mengangkat piring bekas pelanggan makan "gapapa eon, Kookie senang melakukan nya" ucapnya sambil tersenyuk sendu dan berlalu pergi—
—Seokjin tau anak itu tak benar benar berkata jujur, ia hanya menyibukkan diri untuk tak meratapi kesedihan atas meninggal nya sang ibu "kau anak yang hebat Kookie, aku bangga padamu"
ting
pintu cafe terbuka dan menunjukkan ada beberapa orang pria yang datang berkunjung, semua pelayan tunduk memberi salam.
"selamat malam selamat datang di Cafe Loyalty, untuk berapa orang pak?" tanya Jungkook dengan senyum ramahnya "untuk 4 orang" datarnya , "baik disitu saya antar"
sebenarnya ia ingin bertanya kenapa ada 3 orang tapi memesan untuk 4 orang "apa yang satunya lagi setan?" bisiknya pada dirinya sendiri, setelahnya memberi menu.
Jungkook mencatat dengan telaten semua pesanan yang di ucapkan oleh ketiga pria berpakaian formal—
—sepertinya orang orang bertitle, begitulah pikir Jungkook.
"sayang, apa dia bekerja full waktu sekarang?" Seokjin menggelengkan kepalanya atas pertanyaan suaminya yang baru saja datang bersama ketiga pria berjas tadi.
"tidak Joon-ah , dia hanya menghabis waktu nya dan menyibukkan diri agar tak terlalu meratapi ibunya" Namjoon , suami Seokjin hanya mengangguk—
—ia tau Jungkook sejak awal gadis itu melamar sebagai pekerja paruh waktu di Cafe milik istrinya, ia juga menyayangi wanita itu seperti istrinya menyayangi gadis kecil itu.
"aku bergabung ke teman ku nee?" Seokjin hanya mengangguk membiarkan suaminya berlalu pergi dari hadapannya dan tersenyum—
—"Kookie kau tak lelah?" tanya Namjoon yang baru saja menghentikan jalan Jungkook yang sudah mengantar pesanan mereka "ah tidak, aku senang melakukan nya oppa" Namjoon merenggangkan tangan nya membiarkan Jungkook memeluknya berbagi rasa lelah dan sedih gadis itu.
"ah kookie jadi menangis, oppa sih" Jungkook mengusap air matanya membuat Namjoon tertawa "kookie bekerja dulu" Namjoon duduk,benar saja sedari tadi mereka itu di saksikan ketiga teman nya yang sedang bermain ponsel tapii—
"joon, aku tak pernah tau kalau kau mempunyai dongsaeng" ujar yoongi yang baru saja mematikan ponselnya dan menyesap kopi latte yang baru diantar Jungkook. "ah bukan hyung, dia sudah kuanggap seperti adik ku" ujar Namjoon.
percakapan bisnis mereka telah dimulai, sebenarnya mereka adalah teman semasa kecil dulu tapi mereka sangat kompak sehingga sukses bareng dan memutuskan untuk menyambungkan perusahaan mereka masing masing.
"taehyung-ssi apa yang kau lihat? sedari tadi pandanganmu tak fokus" ujar Hoseok yang memang memperhatikan Taehyung yang sibuk memandang kearah lain—
—memandang Jungkook yang sedang duduk lebih tepatnya, gadis yang menurutnya menarik perhatian nya "ah tidak" Yoongi menggelengkan kepalanya "apa kau tertarik padanya?" pasti Hoseok membuat Namjoon dan Yoongi mengikuti arah pandang Hoseok
"namanya Jungkook, lebih tepatnya Jeon Jungkook—dia gadis yang manis dan cantik juga baik hati sebenarnya ia juga gadis periang dan ceria jadi jika kalian baru saja melihatnya pasti mengira ia gadis yang tak memiliki masalah" mereka mengangguk kecuali Taehyung yang hanya menatap Jungkook dari tempt duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DONT LEAVE ME - VKook GS || On Going
Подростковая литература"terima kasih telah hadir di kehidupan ku yang sangat gelap ini, terimakasih sudah memberi warna pada ku, terimakasih sudah menjadikan ku wanita yang sangat beruntung di dunia, jangan meninggalkanku lagi.aku mencintaimu-sangat" jjk. Jeon Jungkook ga...