Orang Baru part 1

589 38 40
                                    

Prolog :
Aku.. seorang istri dan seorang ibu, berapapun lamanya aku hanya milik suamiku Baek Hyun Woo seorang, dia akan kembali dan pasti kembali..

3 bulan setelah kejadian gempa dan tsunami
di jeju, tidak ada kabar Hyun Woo sama sekali, Soobin juga sudah tidak separah dulu saat tidak ada papinya, tubuhnya sudah mulai terbiasa tanpa keberadaan papinya walaupun dia selalu mempertanyakan dimana papinya dan kapan papinya itu pulang

3 bulan belakangan Haein hidup seperti robot yang bergerak tanpa nyawa, raganya nya ada namun hati dan pikirannya tidak ditubuh itu, untungnya Soobin dan calon bayi yang ada diperutnya ada dan menjadi penyemangatnya, hari-hari Haein disibukkan dengan mengemong Soobin dan bekerja dikantor, bahkan Soobin beberapa kali mengikuti Haein rapat dan itu tidak menganggu jalannya rapat sama sekali karna sifat Soobin yang mengerti situasi, yaa.. Soobin sangat pintar dalam membaca situasi, dia belum genap 2 tahun tapi sudah sangat dewasa menyikapi segala kondisi, persis seperti papi dan maminya, otaknya sama dengan papinya, sensitifitasnya sama dengan maminya, perpaduan yang luar biasa

"Sayang mami masih ada kerjaan, Soobin mau ya makan siang sama sekretaris Na dulu, kalau nunggu mami masih lama sayang, nga papa ya"
"Oky doky mami"
"Pinternya anak mami, yaudah sama sekretaris Na dulu ya"
"Iyaa mami"
"Ibuk juga nanti makanan nya sampai tolong langsung dimakan ya buk, inget lagi hamil" sekretaris Na memperingati
"Iya, bawel"

Tok..tok..tok
"Come in" ucap Haein
"Hai Haein" ucap seseorang
"Ohh, Seojun ada perlu apa?"
"Harus ada perlu ya kalau mau menemui kamu?"
"Tentu" jawab Haein santai
"Kenapa selalu formal sih, udah kenal lama ini, boleh santai aja nga?" Tanyanya
"Sorry, ini dikantor walaupun kamu salah satu investor besar disini tentu saja ada formalitasnya"
"Oh come on Haein, aku datang hampir setiap hari bukan sebagai investor kamu tau itu"
"Dan kamu tau aku istri orang dan ibu dari 2 anak"
"Oh really? Istri? So where your husband?"
"Cukup!, kalau tidak ada keperluan bisa tolong keluar"
"Cih, sombongmu itu tidak ada batasnya ya Haein, ya sudah aku pulang, sampai bertemu besok, lalu besoknya, sampai kau sadar keberadaan aku"
"Teruslah berkhayal" ucap Haein sinis

Bukan cuma Seojun ada beberapa pria lain dan bahkan ada yang diperkenalkan oleh orang tuanya, mereka mencoba mendekati dan mendapatkan hati Haein setelah sepeninggalan Hyun Woo yang sampai sekarang tidak tau keberadaannya, tapi Haein being Haein tidak goyah apapun itu rayuannya, walaupun sejujurnya terkadang terbesit rasa ingin mencoba apalagi saat ada laki-laki yang bisa mendapatkan perhatian anaknya, walaupun saat itu terjadi dalam pikirannya Soobin sedang bermain dengan Hyun Woo suaminya, tidak dipungkiri anaknya memang membutuhkan sosok ayah dihidupnya tapi jika bukan Hyun Woo Haein tidak bisa membayangkannya

Sebenarnya ada satu pria yang sedikit membuat Haein tegetar karna kelembutan dan perhatianny, dia adalah Sokku laki-laki itu sedikit berhasil meluluhkan Haein walaupun masih dalam porsinya, Sokku pria biasa sama seperti Hyun Woo, mereka tidak sengaja bertemu saat Haein menjadi pembicara lalu mereka mengobrol, pada pertemuan pertama Sokku sempat membantu Haein melepaskan heelsnya yang tersangkut pada kawat selokan, dengan lembut dia berkata

"Mohon maaf" sambil memegang kaki Haein membantu mengeluarkan sepatu yang terjebak dalam kawat parit itu "ahhh, sudah.. kau tidak apa-apa?" Tanyanya
"Ya semuanya baik-baik saja, terimakasih atas pertolonganmu"
"Aku Sokku, Son Sokku"
"Aaa, aku Haein, Hong Haein, terimakasih bantuannya"
"My plasure"

Begitulah kira-kira pertemuan mereka yang mana pertemanan itu masih terjalin sampai sekarang, sama seperti Hyun Woo dulu Sokku sama sekali tidak mengetahui asal usul keluarga Haein dan seberapa berpower Haein itu sebenarnya, saat mereka menghabiskan waktu bersama Haein hanya sebagai orang biasa dihadapannya

"Haein-na, mau aku belikan sendal? Aku merasa kau tidak nyaman menggunakan heels ketika berjalan, kemarilah" digenggamnya tangan Haein menuju salah satu toko, lalu membelikkan Haein sendal
"Aku rasa ini cocok untukmu"
"Ah, benarkah? Baiklah aku akan membeli yang ini" baru Haein ingin mengeluarkan uangnya Sokku sudah terlebih dulu membayarnya "aku yang traktir"
"Ah harusnya tidak perlu" ucap Haein tidak enak hati
"Tidak apa-apa sesekali, sini kemarikan tas mu" lalu dia memasukkan tas Haein ke dalam tas nya, supaya perempuan disampingnya itu nyaman tidak membawa apa-apa
"Sepertinya kamu kedinginan, mau sekalian aku hangatkan?" Ucapnya sambil tersenyum seringai kepada Haein
"Haha, tidak perlu, aku tidak apa-apa" ucapnya menolak tanpa melukai

BAEKHONG-STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang