Nine

29 4 0
                                    

Vee sedari tadi hanya diam memikirkan kejadian semalam, bukan! bukan kejadian di kamar mandi, namun ia memikirkan kejadian saat di sofa dan di kamar.

"( jadi maksudnya sekarang gue pacaran gitu sama om Arsen? beneran pacaran? tapi om Arsen ga bilang dia minta gue buat jadi pacarnya, tapi dia kan udah bilang kalo dia suka ama gue, jadi yang bener sekarang status kita apa ya?)" batin Vee sambil menatap kosong ke arah luar jendela

"woy!"

"ANJING!"

"VEENARA CHOI! kamu ngomongin saya anjing?" tanya buk Zura yang tiba-tiba saja mendengar ucapan Vee saat ia sedang menjelaskan materi.

"loh? bukan buk bukan, saya kaget buk, soalnya tadi lagi bengong, dikagetin ama Rey buk" adu Vee

"lah saya kan negur dia karna dianya lagi ngelamun buk" protes Rey karna takut di hukum oleh buk Zura

"sudah-sudah berarti kalian berdua tidak menyimak penjelasan saya ya! berdiri kalian diluar sampai jam pelajaran saya selesai"

"OKEH ASIIIIKKK!" seru Vee dan Rey ber tos ria sambil mengejek Yui yang harus tetap stay dikelas untuk belajar Kimia bersama buk Zura.

"gadis gadis spesial" keluh Jayden sambil geleng-geleng kepala

"Yuira Anh kamu juga keluar" cetus buk Zura

"lah? saya ga ngapa-ngapain buk"

"kamu juga ga menyimak kan?"

"nyimak kok buk nyimak saya"

"coba kamu jelaskan kembali penjelasan ibuk tadi" pinta buk Zura membuat Yui bungkam. Ia benar menyimak cuma ya mapel satu itu memang sangat sulit masuk kedalam otaknya.

"ga bisa kan? keluar kamu"

"yang lain ga ditanya juga buk?" tanya Yui masih sedikit tidak terima

"guru disini saya apa kamu?" sewot buk Zura

"udahlah gas kita ke kantin aja ntar" bisik Rey pada Yui membuat Yui hanya mengikutinya dengan pasrah.














Vee, Rei dan Yui sedang menikmati makanan mereka di jam pembelajaran. Beberapa kakak kelas mereka juga ada disana bahkan mereka bergabung untuk menikmati jam khusus itu bersama.

ping

"siapa?" tanya Rey kepo saat ponsel Vee berbunyi ditengah-tengah keributan mereka.

"mami" jawab Vee singkat lalu membaca pesan dari maminya itu.

"cih ancamannya selalu ke arah situ" kesal Vee lalu meletakkan kembali ponselnya namun ponselnya kembali berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"cih ancamannya selalu ke arah situ" kesal Vee lalu meletakkan kembali ponselnya namun ponselnya kembali berbunyi.

"kali ini dari siapa?" tanya Rey lagi

"haih...papi" jawab Vee kembali singkat

papi" jawab Vee kembali singkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE COLOR OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang