Thirteen

29 4 2
                                    

Vee melipat bibirnya dengan otak yang sedang berfikir keras, kira-kira apa yang harus ia lakukan agar Arsen mau kembali berbicara padanya.

Vee melipat bibirnya dengan otak yang sedang berfikir keras, kira-kira apa yang harus ia lakukan agar Arsen mau kembali berbicara padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"( gue udah manggil dari tadi, tapi dianya ga ngerespon sama sekali, gue salah banget ya?)" batin Vee

"om Arsen..." panggil Vee pelan

Masih hening, Arsen masih tidak menjawab panggilan Vee.

"yaudah kalau mau diem dieman, Vee juga bisa kali" ucap Vee lalu melanjutkan makannya.

Arsen awalnya masih bersikap tidak mau peduli, namun semakin lama suasana terasa semakin sepi karna gadis itu benar-benar diam.

"Veenara" panggil Arsen namun Vee hanya diam sambil mengunyah makanannya

"Veenara jawab saya"

Keadaan berubah, yang tadinya Arsen mendiami Vee sekarang malah menjadi sebaliknya.

"haih....saya tidak suka kamu bicara dengan Javier, hubungan saya dengan pria itu tidak baik Veenara"

"kan ga ada hubungannya sama Vee" balas Vee setelah menelan makanannya

"Javier bukan sembarang orang Veenara, dia sama seperti saya, hanya saja kami berasal dari kawanan yang berbeda"

"to the point aja lah om, ga ngerti"

"Javier itu werewolves, makanya kamu harus hati-hati dengan dia, kamu paham?" tanya Arsen

Vee menoleh kaget, ia sedikit tidak percaya, namun wajah Arsen terlihat sangat meyakinkan.

"maksud om Arsen, Kak Javier itu manusia serigala?" tanya Vee dan Arsen mengangguk

"tapi satu hal yang perlu kamu tau lagi Veenara"

"apa?"

"dia lebih tua dari saya, jangan panggil dia kakak"

"trus apa dong?"

"kakek"

"iih om Arsen mah, muka kak Javier terlalu lucu buat dipanggil kakek"

"saya lebih lucu Veenara"

"engga om Arsen galak"

Arsen mengerutkan keningnya merasa kesal lalu tangannya mencekal pergelangan tangan Vee.

"eh?"

"saya akan tunjukan ke kamu hari ini kalau saya lebih lucu dari Javier"














"yakin ga mau saya jemput?" tanya Arsen saat mereka sudah keluar dari dalam mobil Arsen.

"iya om Arsen, nanti pak sopir yang jemput Vee kesini. Besok mami sama papi mau pergi lagi, makanya malam ini Vee tidur dirumah dulu ya" jelas Vee dan Arsen mengangguk

"belajar nya jangan main-main" ingat Arsen saat melihat mobil Rey sampai didekat mereka

"hay Vee, hallo juga om" sapa Rey sedangkan Yui hanya ikut melambai sambil tersenyum

THE COLOR OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang