Fifteen

31 3 0
                                    

Jayden dan Vee sedang duduk di kursi taman dengan Vee yang sedang memakan ice cream di tangannya.

"dia siapa?" tanya Jayden

"hah? siapa apa nya?" tanya Vee balik

"pria yang akhir-akhir ini sering antar jemput lo, setau gue ortu lo ga punya adek atau kakak, kaliankan keluarga yang emang semua keturunannya anak tunggal semua"

"oh maksud lo om Arsen?"

"mungkin gue ga tau namanya"

"om Arsen itu...gimana cara gue jelasin ya, dia om angkat gue, gitu deh intinya"

"berarti dia keluarga lo sekarang?"

"calon mungkin, ga tau juga ga ngerti gue" jawab Vee semaunya karna ia juga tidak bisa terus terang dengan Jayden tentang asal usul Arsen.

"Veenara!"

Vee berbalik dan melihat seseorang yang telah memanggilnya.

"loh, kak Javier?"

"saya bisa bicara dengan kamu sebentar?" tanya Javier

"oh boleh kok kak"

"ga! ayo pulang" ajak Arsen yang juga datang entah dari mana

"tunggu! Vee keluar dengan saya, jadi dia juga harus pulang dengan saya" ucap Jayden melerai kedua pria yang lebih dewasa darinya itu

"kamu tidak mengerti apapun, jadi jangan ikut campur" tekan Javier

"dan kamu! tidak punya hak membawanya denganmu" balas Arsen menahan tubuh Vee

Beberapa pengunjung lainnya melihat mereka. Mereka semua kenal siapa itu Veenara karna ia memang cukup dikenal disekitaran sana.

"udah, kalian ngapain sih bikin malu. ga liat apa banyak orang disini?" omel Vee

"ayo kita pulang sayang" ajak Arsen membuat Javier dan Jayden terkejut

"SAYANG?"















Jayden melempar jaketnya dengan kuat hingga jaket itu melewati ranjangnya. Dengan kasar Jayden menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang sambil menyugar rambutnya kebelakang

"ayo kita pulang sayang"

Kalimat Arsen yang satu itu terus berputar dikepalanya.

"ini tidak masuk akal, ga mungkin seorang om manggil keponakannya sayang, bahkan kalau dia sayang sama ponaannya sekaligus" gumam Jayden

"ga, gue ga bisa diginiin"

"Jayden" panggil seorang wanita yang berpenampilan elegan dari auranya saja sudah terlihat kalau ia adalah wanita kelas atas.

"mami? mami kapan sampe?" tanya Jayden mengubah posisinya menjadi duduk

"sekitar 2 jam yang lalu deh kayanya"

"papi mana?" tanya Jayden karna tak melihat sosok pria dengan rahang tajam itu menemuinya.

"papi tadi keluar sebentar, katanya mau urus pesanan tiket papi yang tiba-tiba di cancel sama pihak aplikasi"

"loh mami sama papi mau pergi lagi? padahal baru pulang"

"cuma papi kok, mami udah bilang kalau mami bakal jagain kamu, jadi mami bakal terus ada dirumah setelah ini" senyum maminya Jayden seolah penuh arti

Jayden tersenyum saat wanita itu duduk disebelahnya dan memeluknya dari samping sambil mengusap kepalanya.

"anak mami udah gede aja, sekarang udah tinggian kamu dari mami, bahkan udah jauh jaraknya"

THE COLOR OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang