Sixteen🔞

68 4 0
                                    

"mmmpph" tak ada satu teriakan yang lolos dari bibir Vee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mmmpph" tak ada satu teriakan yang lolos dari bibir Vee.

Kali ini Arsen melakukannya dengan Vee yang berada dalam keadaan sadar, tidak seperti sebelumnya yang ada dibawah hipnotis Arsen.

"jangan salahkan saya sayang, kamu sendiri yang mau menerimanya, aaahhh"

Entah desahan dari mana yang Arsen keluarkan, entah itu berasal dari kenikmatan yang sedang ia rasakan atau dari perihnya punggungnya yang habis habisan di cakar oleh Vee hingga meninggalkan jejak disana.

"menangis lah sayang, saya jamin kamu akan tidur dengan nyenyak malam ini"

Arsen mempercepat temponya, tangan Vee sibuk menampar wajah Arsen, mencakar punggungnya, meremas kuat seprai dan sebagainya.

Arsen melepaskan tangannya yang menutupi mulut Vee, meskipun tangannya itu sedang di gigit kuat oleh Vee, Arsen menginginkan bibir Vee saat ini.

"hey sayang, apa sesakit itu?" tanya Arsen menghapus air mata Vee

"sudah tak apa tenangkan dirimu sayang, saya akan memberikan kamu kenikmatan yang tidak akan kamu lupakan"

Arsen melahap bibir Vee dengan kasar, gadis itu bahkan mulai mencuri-curi udara disela sela Arsen melumati bibirnya.

Vee sudah tidak sanggup, ia memukul keras kepala Arsen dengan tangannya.

"hey! ada apa?" tanya Arsen yang kaget sambil memegang kepalanya

"hah hah hah hah" tak dapat menjawab Vee hanya mengatur nafasnya

Arsen mengerti, ia akhirnya mengangkat tubuh Vee dan membaringkan kepala Vee di dadanya dengan posisi Arsen yang menyandar di kepala kasur.

"maaf sayang"

"om Arsen jahat ih"

"maaf saya terlalu terbawa suasana"

"bibir Vee sakit" Vee menegakkan kepalanya lalu menjulurkan bibir bawahnya agar Arsen bisa melihat keadaan bibirnya.

"aga bengkak dikit" Arsen mengusap bibir Vee lembut kemudian mengecupnya singkat.

Mata Arsen menatap manik mata Vee dengan sangat dalam, Vee juga melakukan hal yang sama.

Pandangan mata Arsen mulai menyayu, sedetik kemudian ia memiringkan kepalanya dan melumati lembut bibir Vee.

Vee membiarkan Arsen menenangkannya kali ini, kedua tangan Vee mulai melingkari leher Arsen hingga Pria itu menguatkan pelukannya di punggung Vee agar tubuh mereka yang tidak terbalut apapun itu semakin merapat.

Disaat Vee mulai terbuai dengan gerakan lembut dari Arsen, Arsen mulai memandu bokong Vee untuk berpindah sedikit agar Arsen bisa memasukkan miliknya dengan posisi masih seperti itu.

"argh sakit..." ucap Vee saat sadar milik Arsen ternyata sudah kembali masuk didalam miliknya.

"saya tidak akan menyakitimu sayang, karna kamu yang akan memandu kali ini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE COLOR OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang