4

78 10 4
                                    

Hari ini Rose ada jadwal ekskul paduan suara.
Biasanya jadwal latihan band milik Jeon bersamaan dengan jadwal ekskul paduan suara.
Namun untuk hari itu mereka memutuskan untuk libur dahulu karena Jeon ingin segera pulang guna mengompres kakinya yang di tendang Rose tadi.
Saat ini mereka masih duduk di bangku depan studio musik sekolah mereka itu.
Sedangkan berberapa siswa yang tergabung dalam kelas paduan suara mulai berdatangan dan masuk kedalam ruangan mereka.

Sedangkan tak jauh darisana terlihat Rose yang sedang mengobrol dengan guru pembibing paduan suara di sekolah.

"Pak, untuk mengisi acara sekolah bulan depan, saya rencananya ada ide buat kolaborasi dengan band sekolah kita.
Kira-kira gimana menurut bapak.?!" tanya Rose.

"Boleh, silahkan kalau kamu mau dan mereka setuju sih.
Itu konsep juga belum pernah kalian bikin kan.
Udah tau mau bawain lagu apa.?!"

"Emm.. Apa ya Pak.??
Mungkin lagu Ballad aja deh.."

"Emm.. Kamu harus tetep tanya vokalisnya.
Setau bapak, Jeon itu sukanya kan lagu-lagu Rock ya?!
Siap nggak dia nyanyi lagu yang mellow-mellow gitu.?!"

"Hehe tenang aja, itu biar jadi urusan saya..
Saya jamin dia pasti mau ngubah aliran musiknya sementara waktu, sampe acara itu selesai." ujar Rose semangat.

"Yaudah, kamu atur aja gimana enaknya.."

"Siap Pak..!!
Kalo gitu saya masuk ruangan dulu Pak.."

"Iya.."

Setelahnya Rose segera beranjak meninggalkan sang guru dan akan mulai mengikuti kelas paduan suara.
Namun nyatanya saat ini justru Jeon, Bimo dan Miko justru terlihat duduk-duduk didepan studio band mereka.
Dan dapat dilihat saat ini Jeon menyingkap celana sekolahnya dan terlihat kakinya yang memar akibat Rose tendang tadi pagi.
Rose pun jadi sedikit merasa bersalah, apakah sekeras itu tendangannya pada Jeon.?!

"Je, tumben kamu jadi manja gini..?!
Biasanya berantem sama anak sekolah lain, kamu jarang kena tonjok." tanya Miko.

"Ck.. Yang ini lain.." dengus Jeon.

"Jujur deh Je, itu bukan memar karena jatuh kan.?!
Itu kayak ditendang orang.
Anak mana yang ngajak kamu ribut pagi-pagi?." tanya Bimo.

Jeon terdiam sejenak memikirkan jawaban apa yang harus diberikan untuk pertanyaan teman-temannya tersebut.
Hingga tanpa sengaja kini ia justru melihat Rose berdiri tak jauh dari tempat mereka berkumpul.
Sepertinya gadis itu sedang mendengarkan obrolan ketiga laki-laki tersebut.
Dan tentu ide brilian muncul di otaknya seketika.
Maka dengan suara yang agak dikeraskan, ia mulai menjawab pertanyaan Bimo dan Miko tadi.

"Ekhem.. Jadi sebenarnya aku tuh tadi pagi nggak sengaja ketendang kuda waktu berangkat lewat pasar." jawab Jeon asal.

"Hah..??
Ditendang kuda..?!
Lagian tumben banget kamu lewat pasar?" tanya Bimo.

"Ya itu... Aku bantuin budhe Surti belanja kepasar.
Pas nunggu di samping delman, itu kuda tiba-tiba nendang kaki gitu aja." ujar Jeon sekilas melirik Rose yang masih berdiri dibelakang Miko dan Bimo.

Sontak Rose merengut kesal setelah mendengar ucapan Jeon yang menyamakannya dengan kuda tersebut.
Dimata Rose Jeon adalah penipu ulung.

"Itu kuda belum makan paling, Je.." kekeh Miko.

"Kayaknya sih.." jawab Jeon tersenyum miring.

Rose pun segera mengambil jalan lain untuk menunju ruang paduan suara tanpa harus melewati gerombolan Jeon didepannya.
Jeon tersenyum senang karena berhasil membuat gadis tersebut kesal karena kata-katanya.

Nada-Nada CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang