Latihan hari pertama nyatanya tak berjalan dengan mulus.
Karena durasi selama 2 jam tersebut hanya di gunakan untuk kedua sejoli tersebut bertengkar layaknya kucing dan anjing.
Rose harus berkali-kali mengulang setiap part lagu miliknya karena Jeon terus menggodanya disetiap sesi latihan.
Bimo dan Miko pun sebagai pengiring musik hanya bisa memaklumi pasangan aneh tersebut.
Hingga tepat jam 3 sore akhirnya latihan band selesai dan mereka memutuskan pulang.
Tanpa basa-basi Rose pun segera berjalan keluar gerbang untuk segera menunggu ojek langganannya untuk mengantarnya pulang.Gadis itu berjalan sendiri dan terlihat mengutak-atik ponselnya seolah sedang mengirim pesan pada seseorang.
Dan ternyata jemputannya pun belum datang.
Sementara Jeon yang baru saja keluar dari parkiran sekolah sejenak menepi karena mendapati Bimo sedang jajan pentol di depan gerbang sekolah sembari menunggu Miko yang keluar dengan motornya.
Percayalah selama 2 jam memainkan gitar tentu membuat perut mereka menjadi lapar."Bim, lihat Rose gak..!?" tanya Jeon.
"Gak tau, udah pulang mungkin.
Dia kan selalu dijemput ojek langganannya.." jawab Bimo dengan mata masih konsen menusuk beberapa pentol di dandang."Ck.. Kemana sih tuh cewek.." gumam Jeon lalu mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi seseorang.
Sementara itu nyatanya Rose masih menunggu di trotoar samping halte namun ojek langganannnya tak kunjung datang.
"Aduh.. Pak Parjo tumbenan belum nyampe ihh..
Apa dia gak ngojek hari ini.!?" gerutu Rose.Belum selesai dengan pemikirannya, tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan nama kontak "👿" di layarnya.
Membuat moodnya semakin berantakan saja.
Ia hanya ingin segera sampai dirumah dan beristirahat.
Ia memilih tak mengangkat panggilan tersebut, hingga sebuah pesan kini masuk di layar ponselnya.Rose mendengus sebal, karena seperti biasa pemuda itu menyebalkan dan selalu punya cara untuk mengganggunya.
Tak berselang lama ternyata muncul seseorang dengan motor miliknya berhenti tepat didepan Rose yang masih berdiri tersebut.
Seorang lelaki yang sebenarnya tak ingin Rose temui lagi dalam hidupnya sejak kejadian itu."Hey Rosie, sendirian aja kamu..!?"
Rose pun seketika melongo setelah mendengar suara yang masih cukup dikenalnya tersebut.
Tampak seorang pemuda tersenyum miring sembari duduk diatas motornya kala melihat gadis tersebut tampak terkejut dengan wajah memucat.
Seketika tanpa basa-basi Rose segera beranjak dari tempat itu, namun lelaki tersebut segera mengejar Rose dan mencekal tangannya."Eh.. Tunggu dulu dong Rosie, kita udah lama gak ketemu lho ini.
Masa' langsung pergi gitu aja sih..!?""Lepasin atau aku teriak sekarang juga..!!" maki Rose.
"Udah jangan marah-marah dulu, udah ayo ku anterin pulang."
"Aku gak sudi lagi deket-deket kamu ya..
Sekarang lepasin tanganku..!!" ujar Rose berusaha melepas cekalan tangan kuat itu.