Acara sekolah tinggal seminggu lagi, membuat Jeon, Bimo dan Miko makin semangat untuk latihan kali ini.
Seperti minggu pagi ini ketiganya sudah menyewa studio musik untuk mereka gunakan latihan seharian.
Namun lagi-lagi Jeon justru dibuat dongkol kala teman duetnya yang tak lain adalah Rose tak ikut hadir ditengah-tengah mereka.
Terlihat Miko dan Bimo sudah menyetel alat musik masing-masing, sementara Jeon masih sibuk menelfon Rose di ponselnya."Acara tinggal minggu depan, tapi kamu tetep santai aja kayak gini.!?
Pokoknya kamu harus dateng, aku jemput sekarang buat latihan." ujar Jeon."Kita latihan besok sepulang sekolah deh Je, beneran aku gakkan mangkir lagi.
Sekarang aku lagi ada urusan serius.""Urusan apa sih..!?
Biar aku yang ijin ke orangtua kamu ya..
Atau aku akan ikut bantuin nanti setelah selesai kita latihan.""Ck.. Je, kamu kok maksa sih..!?
Pokoknya kalo aku bilang besok, ya besok.
Udah ah, aku sibuk hari ini..!!"Tuutt...
Jeon melotot sebal, ia pusing dan heran kenapa bisa menyukai gadis keras kepala macam Rose.
Bimo dan Miko hanya saling pandang melihat tingkah Jeon yang kusut setelah menelfon gadisnya."Rosie gak dateng Je..?!" tanya Bimo.
"Katanya lagi ada urusan hari ini.
Dia janji latihan besok sepulang sekolah." jawab Jeon."Yaudah kita bertiga aja hari ini, gak apa-apa." ujar Miko.
"Tapi aku sangsi sih sama urusan dia pagi ini.
Apa aku liat bentaran aja ya kerumahnya.?!" tanya Jeon."Ck.. Mulai deh..
Bisa aja dia emang sibuk bantuin ortunya Je..
Santai aja lah.." jawab Bimo.Jeon hanya menghela nafas gelisah, sejenak ia duduk guna menetralkan perasaannya.
Namun beberapa detik justru ia bangkit sembari menyambar jaketnya dan segera berjalan keluar studio."Hey.. Mau kemana Je..!!??" tanya Miko.
"Kerumah Rosie, kalian gak usah ikut." ujar Jeon segera melesat ke atas motor besarnya.
••••••
Pagi ini pun Enzo juga sudah rapi dengan baju kasualnya untuk acaranya pagi ini.
Tiba-tiba munculah dari balik pintu seorang gadis cantik yang tak lain adalah Luna, sahabat kecil sekaligus cinta pertamanya yang kemarin datang dari California untuk menemuinya selama libur kuliahnya.
Luna dan Enzo hanya berbeda usia 1tahun.
Setelah lulus SMP, keluarga Luna memutuskan pindah ke luar negeri karena urusan pekerjaan.
Tanpa disadari Luna akan menetap selamanya disana dan meninggalkan Enzo dengan kisah cintanya yang tak terbalas."Rapih banget pagi-pagi..!?
Mau main keluar ya.!?
Aku ikut dong Zo..!!" rengek Luna."Lain kali aja ya, hari ini aku sibuk ngerjain tugas kelompok, bukan jalan-jalan." bohong Enzo.
"Yang bener..??" selidik Luna mendekati Enzo.
"B..bener kok bener.." jawab Enzo menggosok hidungnya tiba-tiba, menahan gugup.
"Pfft.. Bohong kan..!!?
Tuh kamu langsung ngusap hidung..
Aku tuh masih hafal kebiasaan reflek kamu kalo lagi bohong.." gelak Luna."Ini tuh karena hidung aku gatel aja.
Beneran kok aku gak bohong..""Hmm.. Pdahal aku gakkan lama disini Zo..
Bahkan aku udah nulis planing aku buat jalan-jalan sama kamu selama aku liburan disini." rajuk Luna.Enzo menghembuskan nafas pelan lalu menangkup pipi Luna agar menghadap padanya.