BAB 8 🌼

27 5 3
                                    

Vanice, Itali

          LAMPU-lampu terang menyinari pentas yang dihiasi dengan dekorasi elegan, sementara muzik yang mengalun lembut menambahkan sentuhan eksklusif pada acara itu. Di sekitar, para tetamu yang terdiri daripada selebriti, pereka fesyen, dan penggemar industri fesyen duduk di barisan hadapan, mengenakan pakaian yang anggun dan bergaya.

Model-model dari berbagai negara melangkah keluar ke pentas dengan penuh keyakinan, memperagakan rekaan terbaru yang memukau.

Ada yang tinggi dan ramping, dengan wajah eksotik dari benua Asia, Afrika, Eropah, dan Amerika, masing-masing membawa pesona tersendiri yang mencerminkan warisan budaya mereka.

Gaun yang mereka kenakan berkibar anggun mengikut langkah mereka, disertai dengan sorotan kilauan dari kamera yang terus menerus berkelip, menangkap setiap detik keindahan yang dipamerkan.

Di belakang pentas, kegembiraan dan kesibukan turut terasa. Pereka fesyen memberikan arahan terakhir, memastikan setiap perincian sempurna sebelum model melangkah ke pentas.

Suara-suara riang bercampur dengan degupan jantung yang berdebar, menciptakan suasana yang penuh dengan gemuruh.

Tepukan gemuruh dan sorakan penonton ketika setiap model melangkah keluar menjadi bukti kejayaan acara itu, meninggalkan kesan mendalam yang akan terus dikenang oleh semua yang hadir.

So, did you guys read that article about Aslan Benjamin? It’s all over the internet. He’s getting married to some Malaysian actress. Can you believe it?” ucap seorang wanita dengan nada sedikit berbisik.

Wanita yang berkulit sawo matang itu membulatkan matanya sedikit dan berusaha untuk kekal dalam mode berbisik. “Of course, I saw it. It's everywhere! I mean, can you imagine? A famous actor, and she’s from Malaysia of all places. Talk about being lucky!

Tertera nama Emma dan Jesica pada sampul yang mereka pegang masing-masing.

Yeah, and they say she’s this big deal in Malaysia. But still, it's like she just won the lottery. I’ve seen her in a few movies, and she’s good, but marrying Aslan Benjamin? That’s next level!” nama Sofia itu terlihat jelas pada sampul yang dipegangnya.

Jesica menghela nafas. “Honestly, I can’t help but feel a bit jealous. She’s living the dream, right? How does someone get that lucky? First, she’s a successful actress, and now she’s marrying a billionaire.”

Siapa saja yang tidak akan iri dengan Ivelle Humaira? Menjadi isteri kepada Aslan Benjamin itu, impian semua wanita. Aslan bukan hanya kaya raya, jejaka itu mempunyai pakej
lengkap. Wajah yang kacak, tinggi yang ideal, mempunyai personaliti yang membuatkan wanita tertarik. Walaupun dia hanya berdiam diri.

Acara fashion show yang sedang berjalan dihadapan mereka bertiga, langsung tidak dihiraukan sebaik saja mereka membuka topik hangat itu.

Emma tertawa kecil. “I know, right? It’s like she’s got some sort of magic touch. Everything just falls into place for her. And now, she’s going to be all over the headlines even more.”

It’s funny, isn’t it? There’s a lot of woman working so hard to get him, and then someone like her just... gets it all handed to her. I’m happy for her, but part of me can’t help but wonder what it would be like to be in her shoes,” kata Sofia.

Jesica tersengih dan sekali lagi menghela nafas. “Well, I guess we can just hope that some of that luck rubs off on us. Maybe our Aslan is just around the corner.

Yeah, maybe. But until then, we’ll just have to keep dreaming and working hard. Who knows? Maybe one day, we’ll be the ones everyone’s talking about,” ucap Emma sambil tersenyum kecil.

Ivelle Benjamin | OGWhere stories live. Discover now