第 Epilog 章

686 34 15
                                    

Malam itu, aku tertidur dalam pelukan Theodore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, aku tertidur dalam pelukan Theodore. Tidurku lebih lelap dan lebih manis dari sebelumnya, namun tak lama kemudian, mimpi datang kepadaku.

Di ruang yang gelap dan kosong.

Aku melihat sekeliling dan menyadari ada cahaya kecil yang mengambang di kehampaan.

"...."

Tiba-tiba merasa déjà vu, aku mendekatinya.

...Saat aku melihat lebih dekat....aku mengenalinya.

'Cahaya' itu memang cahaya kecil yang sama yang aku temui di Panopticon.

[ Hai ]

Cahaya kecil itu bergoyang ke kiri dan kanan, seakan melambai ke arahku.

Diliputi rasa gembira dan perasaan yang tak terlukiskan... Aku terdiam sesaat sebelum akhirnya berhasil menjawab.

"Kita bertemu lagi."

[ Ya, sudah lama, bukan? ]

Apakah ini sekadar mimpi belaka, atau cahaya kecil itu benar-benar datang menemuiku?

Meski begitu, aku merasakan tarikan di hatiku saat menatap cahaya kecil itu.

Ia bergerak mendekat dan menggelitik pipiku dengan lembut, lalu berbisik dengan suara lembut.

[ Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal sebelum terlahir kembali. Karena saat aku terlahir kembali, aku akan kehilangan semua ingatanku. ]

"Terlahir kembali?"

[ Ya, bukankah itu luar biasa? ]

Cahaya kecil menari di bahuku. Meskipun kehangatannya minim, aku merasakan kenyamanan yang mendalam.

[ Aku senang kau terlihat bahagia. ]

"Itu semua berkat dirimu. Kau menyelamatkanku saat itu."

Kalau bukan karena cahaya kecil, aku mungkin sudah binasa di Panopticon.

[ Aku seharusnya berterima kasih padamu karena telah menyelamatkanku dari kegelapan itu. ]

Namun saat aku memikirkannya, tampaknya itu tidak sepenuhnya benar.

...Ya, 'terima kasih telah menyelamatkanku' berlaku untuk kami berdua.

Aku menyelamatkan cahaya kecil, dan ia juga menyelamatkanku... Kami saling menyelamatkan.

[ Ah, aku harus pergi sekarang. ]

Cahaya kecil meninggalkan bahuku, berkibar bagaikan kupu-kupu.

Lalu, berbisik seolah berbagi rahasia.

[ Ingat, ini rahasia. ]

"...?"

Terdengar suara tawa samar-samar. Tak lama kemudian, bentuk cahaya kecil itu berubah.

Dikelilingi oleh cahaya, sosok yang perlahan-lahan menjadi jelas adalah...

Anak yang sama yang akhir-akhir ini muncul dalam mimpiku.

Aku terpaku karena terkejut, mataku terbelalak.

Anak itu, dengan mata biru dan hijaunya, melengkungkan senyum manis dan berkata kepadaku,

"Aku akan segera datang menemuimu."



-次-

.

.

Vote Please

.

Thankyou

My Husband Hates Me, But He Lost His Memories (Book II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang