06:aku kamu budi doremi

8 4 0
                                    

         

                       -happy reading-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


                       -happy reading-

"Kamu adalah prinsip ketidakpastian dalam hatiku, semakin aku coba mengerti, semakin aku ingin tahu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu adalah prinsip ketidakpastian dalam hatiku, semakin aku coba mengerti, semakin aku ingin tahu"

         -Dhania Alleta prameshwara-

"kok sepi bi, yang lain dimana?" tanya Elbara yang sudah rapi dengan penampilanya.

"Itu den. Tuan, nyonya, sama den Varo lagi keluar kota. Katanya sih ada pekerjaan yang harus tuan urus disana." Jelas bi Ani. Sebenarnya bi Ani tak berniat membohongi Elbara, akan tetapi ayah menyuruh bi Ani untuk berkata yang sedemikian jika Elbara menanyakan keberadaanya.

Sebenarnya Elbara kecewa, tapi sebisa mungkin di depan bi Ani ia menutupinnya.

"Ini makanannya den, kata tuan sama nyonya, aden harus makan." Ucap bi Ani menyiapkan roti dengan selai coklat.

"Makasih bi." Ucapnya, lalu mengambil roti bakar yang sudah bi Ani siapkan. Bi Ani tersenyum lalu kemudian pamit ke dapur.

"Bukanya ini udah biasa, ya, El." Batinya menguatkan. Jujur saja, walaupun sudah terbiasa seperti ini, hati Elbara tetap sakit. Ia sering kali merasa bahwa dirinya tidak dianggap dirumah ini. Pikirnya hanya alvaro, alvaro, dan alvaro.

"gue benci lo Alvaro." Gumam Elbara dengan tangan yang mengepal diatas meja.

****

Kelas 12 mipa 1, tepatnya dikelas Elbara, agaknya sedang mengadakan konser dadakan akibat guru yang harus nya mengisi kelas ini tidak hadir.

"Gilang bisa ngga sih lo ngga gangguin gue!" bentak syifa kesal karena Gilang selalu mengganggunnya

"Ketika kau marah dan cemburu kau terlihat begitu cantik." Balas Gilang dengan nyanyian, membuat syifa tambah kesal padanya.

"Bisa aja lo, Lang, udah mantan juga. Gamon ye." Ucap Reva.

"Walau kadang mengesalkan kau selalu bertanya dan penuh curiga ku tau kau takut kehilanganku." Reva melanjutkan. Kelas menjadi ramai dengan di tabuhnya meja meja oleh anak cowo, dan Elbara yang memainkan gitarnya. Sebenarnya gitar itu milik Gilang, tapi karna Gilang sibuk menyanyi, maka ia yang menggunakan.

Elbara. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang