08: rasa bahagia

9 4 0
                                    

                        ***********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***********

                     -happy reading-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-happy reading-

Warung mang damang tepatnya di sinilah para anggota inti Dragon's berada hanya untuk sekedar menenangkan pikiran dan santai setelah pulang sekolah ataupun istirahat

warung tua akan tetapi masih layak untuk di tempati maklum karna warung ini sudah berdiri dari beberapa tahun lamanya.

"Kampret gorengan gue! " Sewot dias kala gorengannya tiba tiba di comot oleh reva.

"Keluarin ngga dari mulut lo! " Ucapnya penuh emosi sambil memukul mukul bahu reva agar mengeluarkan gorengannya kembali.

"Yaelah satu doang" Ucapnya santai.

"Gue ngutang anjir bangke lo reva " Ucapnya lalu bergerak memiting leher sahabatnya itu reva yang memang dasarnya bocil kematian pun membalas tindakan dias

Sedangkan yang lainnya hanya tertawa melihat adegan temannya itu.

"Udah udah jangan main berantem gitu gorengannya masih banyak nih bibi kasih" Ucap bi ama melerai keduanya.

"Beneran bi emang bibi the best deh" Ucap dias senang kala mendapatkan gorengan gratis.

"Dasar lo korban gratisan" Ucap Farhan -anak semata wayangnya mang damang dan bi ama.

Awalnya Farhan malu untuk berteman dengan mereka melihat latar belakang keluarganya yang sangat jauh berbeda dengan yang lainnya.

Tapi sea selalu ketua dragon's sebisa mungkin meyakinkan kalo Dragon's berteman tanpa memandang latar belakang dan memang benar mereka berteman tanpa membedakan satu sama lain.

"Gila wehh " Ucap gilang yang baru saja datang. Sepertinya ada gosip baru yang dirinya dapatkan.

"Kenapa lo? " Tanya reva.

"Le lo harus ini masalah besar banget".elbara pun menoleh menyimak apa yang akan sahabatnya itu katakan.

" Ya kenapa bangke! "Emosi dias kesal kepada sahabatnya yang satu ini ngga liat kali muka dirinya yang tengah menunggu jawaban seperti menunggu arisan.

Elbara. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang