10:Waktu yang salah

5 3 0
                                    

Bosen ngga sih sama ceritanya aku harap sih ngga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bosen ngga sih sama ceritanya aku harap sih ngga.

-Semesta memang telah mengirimkanmu untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Semesta memang telah mengirimkanmu untukku. Tapi aku sadar, kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah-

           -Elbara Dhipa Danandyaksa-

                              ******

Seperti biasa sebelum berangkat sekolah Elbara akan sarapan pagi bersama keluarganya.

"Mulai sekarang Varo akan mulai sekolah Ayah harap kamu bisa menjaganya"

Hening, tak ada jawaban apapun dari mulut Elbara membuat Ayah marah tapi di cegah oleh bunda.Pikir Elbara bukannya Alvaro sudah besar?

"El berangkat,"pamitnya setelah selesai sarapan lalu menyampirkan tas ke pundaknya.Kemudian berjalan keluar mengeluarkan motornya yang berada di garasi dan mengendarainya membelah jalanan ibu kota.

" Varo pergi sama ayah ya"ucap Ayah kepada Alvaro.

"Baik Ayah"

-

Tepatnya hari selasa di mana siswa maupun siswi dari SMA GARUDA mendapatkan jam olahraga.pak alam selaku guru olahraga mengadakan tanding basket antara kelas IPA IPS juga bahasa, dan sekarang kelas yang lagi tanding ialah kelas IPA1melawan kelas bahasa1.

"El...semangaattt"teriak Alleta dari atas tribun.

"Gilaaangg semanggatt"

"oyyy Reva cakep  bangett"

"Dias gilak ganteng banget"

"Gema semangat woyy"

"Batu semangaaatt"teriak aluna.

Hanya Aluna.Catat hanya Aluna yang berani seperti itu kepada Sea.

"Elbara.... semangat"teriak Stefani yang di dengar oleh Alleta.

"Dasar ga tau diri banget jadi suporter kelas orang lain"ucap Stefani membuat Alleta dan aluna merasa tersindir.

"Ngapain sih tuh nenek lampir ada disini?"tanya Alleta kepada Aluna.

Elbara. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang