Awalnya kehidupan Elbara normal normal saja tenang dan juga damai tapi semua itu berubah semenjak kehadiran Alleta Prameshwara yang secara terang terangan mengungkapkan perasaanya.
Alleta, cewek pindahan paska semester dua dari Beal high School yak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Mungkin sudah hampir lima hari Alvaro dirawat dan sekarang tepatnya hari rabu alvaro sudah dierbolehkan pulang karna sudah merasa sangat bosan jika terus menerus di rumah sakit.
"Kak nih Varo bawaain sandwich kesukaan kakak"ucap Alvaro yang barusan masuk rumah dan menyodorkan sandwich kepada kakaknya yang sedang fokus dengan laptopnya di sofa.
Elbara melirik sejenak kemudian terus melanjutkan aktivitasnya "ga usah sok peduli"jawabnya acuh tak acuh tanpa melihat wajah sang adik.Alvaro diam tanpa mau menjawab perkataan sang kakak.
"kakak"bunda mengkode dengan halus supaya Elbara mau menerimannya.
"kenapa bun El ngga suka itu apalagi kalo yang ngasih dia"begitulah Elbara dia secara terang terangan membenci Alvaro.
"Elbara!"tegas ayah dengan suara yang meninggi membuat Alvaro menunduk kaget sedikit bergetar. sadar dengan kelakuannya ayah segera menyuruh bunda untuk membawa Alvaro ke kamar.
"varo ke kamar yah sama bunda"jelas bunda pelan dan mengambil sandwich yang masih Alvaro pegang dan menaruhnya di atas meja.
"tolong bawain barang barang yang ada di mobil yah"ucap bunda kepada tiga maid yang sedang berdiri disana. ucap bunda kemudian menuntun Alvaro untuk masuk kedalam kamarnya.
"plak"setelah dirasa Alvaro sudah ke atas sontak ayah menampar pipi Elbara hingga si empu tertoleh kesamping.
"jaga omongan kamu Elbara!"elbara terdiam masih memegang pipinya yang yang terasa panas.
"dia adik kamu! ngga seharusnya kamu bicara seperti itu tadi!"
"kenapa ayah selalu belain dia dan selalu nyalahin El?"
"karna kamu memang salah "
"memang kalau aku bener terus dia yang salah apa ayah akan nampar dia?ngga kan yah? ayah tau, Elbara benci sama dia, Elbara benci sama Alvaro"jelasnya tidak dengan nada tinggi namun penuh dengan penekanan di setiap katanya kemudian pergi meninggalkan sang ayah yang masih menatapnya.