11

117 7 0
                                    

"Ayo segera masukan barang-barangmu kedalam sana!" ucap Seulgi meneriaki Jimin yang baru saja tiba di pekarangan rumah milik Seulgi.

"Arraseo hyung-ah!" Jimin memasukan koper besarnya kedalam mobil.

"Jangan meminum alkohol terlalu banyak ok? Katakan padaku jika ada sesuatu yang terjadi" Jisoo berbicara tanpa henti ia memutar-mutar tubuh Lim memastikan bahwa yang Lim gunakan dapat membuatnya tetap hangat.

"Arraseo Jisooya" Lim tersenyum memegang kedua bahu Jisoo.

"Apakah semuanya sudah siap? Kita sudah terlambat" ucap Wendy bergerak memasuki mobil yang akan mereka gunakan.

"Kajja! Kita harus segera berangkat" Jimin memasuki mobil menyusul Wendy.

"Yang satu sudah puas berpamitan dengan kekasihnya dan yang satu tidak memiliki kekasih untuk berpamitan" Seulgi berucap sambil melepaskan pelukannya kepada Irene, ia mencium kening Irene lembut dan berjalan menuju mobil.

"Aku rasa aku juga harus segera masuk kedalam sana?" Jisoo mengangguk mendengar ucapan Lim.

"Jaga dirimu baik-baik, hubungi aku kapanpun kau mau dan katakan padaku kapanpun kau membutuhkanku ok?" Lim berbisik pelan, dan memeluk Jennie sekilas.

"Bersenang-senanglah" Jennie berkata.

"Tentu, Jisooya aku harus berangkat jaga dirimu!" ucap Lim memeluk Jisoo sekilas dan berlari memasuki mobil mereka. Semua orang didalam mobil sudah lelah menunggunya berpamitan.

Sore itu Lim dan ketiga temannya berangkat menggunakan mobil van besar, mereka memutuskan untuk berlibur beberapa hari sebelum hari pernikahan Lim tiba. Mereka telah menyewa sebuah villa disebuah desa yang cukup jauh dan mereka memutuskan untuk mengendarai mobil ini secara bergantian. Jimin memegang kemudi sekarang, mereka mulai membuka beberapa camilan yang telah disediakan oleh para kekasih mereka.

"Joy, membawakanku banyak snack ia sedang sangat sibuk tidak bisa membuatkanku makanan" Wendy berkata sambil membuka salah satu snack yang Joy bawakan.

"Biarkan aku mencicipinya" Jimin berkata dan Wendypun menyuapinya dengan snack yang berada ditangannya.

"Apa menurutmu aku harus menghubungi Rose dan memberitahunya jika kita baru saja berangkat?" Lim berkata ia terlihat sangat bimbang.

"Tentu, kau harus menghubunginya mungkin dia sedang menunggu kabarmu sekarang" Seulgi berkata.

"Dia sedang sibuk, bagaimana jika pesanku dapat mengganggunya?" Lim tampak menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Dia akan membukanya nanti jika itu mengganggu, hubungi dia sekarang atau aku yang akan menghubunginya dan menyatakan perasaanku sekarang juga padanya?" Jimin mengancam.

Lim memukul kepala Jimin dengan bantal dan segera membuka ponselnya untuk menghubungi Rose yang sedang menghadiri sebuah acara penting di Seoul.

-
ROSE POV

Aku baru saja menyelesaikan sebuah pertemuan besar untuk membahas terkait kerjasama ku dengan sebuah brand besar. Ini akan menjadi awal baru yang sangat baik untuk karirku kedepannya.

Aku berjalan menuju mobilku segera setelah aku mengganti pakaian, aku akan segera berangkat menuju rumah Irene unnie. Kami akan berkumpul dan bermalam disana. Aku dengar mereka juga berencana mengajak Dong Pyo untuk bergabung makan malam bersama kami jika ia tidak sibuk dengan tugas-tugas sekolahnya.

Aku melirik jam tanganku, ini sudah hampir malam. Lim pasti sudah berangkat, aku membuka ponselku untuk melihat apakah ada sesuatu disana.

Limario

MANOBAN ; let me love youWhere stories live. Discover now