14

113 6 0
                                    

Lim dan teman-temannya sampai dirumah Seulgi dengan selamat. Mereka berkumpul dan merapikan barang bawaan mereka kedalam mobil pribadi, dan pulang ke tempat mereka masing masing. Lim terlihat begitu kelelahan, ia tertidur sejak saat menduduki kursi mobil menuju perjalanan pulang.

"Apa dia sakit?" Ucap Jennie bertanya kepada Jisoo yang terduduk disebelah Lim. Jiso segera mengecek dahi Lim dengan punggung tangannya, ia mengernyitkan dahinya sendiri.

"Tidak, kurasa dia baik-baik saja" ucap Jisoo yakin.

"Dia hanya kelelahan, kita tidak tau apa saja yang mereka lakukan disana biarkan saja dia beristirahat" ucap Rose masih terfokus pada ponsel yang ia genggam, Jenniepun hanya mengangguk setuju dengan apa yang Rose katakan.

Mereka telah sampai dirumah milik Lim, Lim tidak pernah menempati tempat ini sebelumnya tapi ia sudah berjanji akan menempati tempat ini ketika mereka sudah menikah. Lim lebih suka berdiam di apartemen miliknya yang selalu menjadi tempat favorit bagi Lim dan teman-temannya untuk berkumpul. Lim terbangun dengan sendirinya tak kala ia merasa jika mobil yang ia tumpangi berhenti bergerak. Ia melihat kesekitar dan melihat semua wanitanya sibuk dengan ponsel masing-masing.

"Ayo kita turun sekarang" ucap Lim dan mereka dengan perlahan turun dari mobil itu.

"Lim, biarkan Ahjussi itu yang membantumu menurunkan barang-barangmu kau bisa membersihkan dirimu dan beristirahat lagi" Jisoo berkata diangguki Lim yang langsung bergerak masuk kedalam rumah besar itu.

Mereka memasuki rumah itu, nampak terjaga walau tidak pernah disentuh oleh pemiliknya. Ada banyak asisten rumah tangga yang menjaga rumah ini dengan baik, mereka juga terkagum dengan dapur rumah ini yang begitu lengkap dan memiliki tingkat keamanan rumah yang sangat canggih.

"Aku bisa memasak banyak hal disini, sungguh ini sangat menakjubkan" ucap Jennie senang, ia mengelilingi seisi dapur dan menelaah macam-macam alat disana.

"Selamat datang nyonya, anda pasti nyonya Jennie? Perkenalkan saya Bibi Jung, begitu tuan memanggil saya " ucap seorang wanita tua yang menghampiri Jennie yang sedang sibuk melihat isi dapur.

"Ah, halo Bibi Jung anda benar saya Jennie dan ini kedua saudari saya Jisoo dan Rose" Rose dan Jisoopun tersenyum tak kala sadar nama mereka dipanggil.

"Tuan sengaja membuat dapur besar ini untuk nyonya Jennie, ia juga memiliki ruang studio untuk nyonya Rose dan ruangan perpustakaan untuk nyonya Jisoo di lantai 2" jelas Bibi Jung membuat mereka semakin bingung.

''Agar nyonya semua merasa nyaman berada dirumah ini" ucap Bibi Jung membuat mereka semua akhrinya mengerti.

"Bagaimana dengan kamar kami?" ucap Rose bertanya.

"Dirumah ini ada ruang pribadi milik nyonya semua, mari biar saya antar"

Bibi Jung mengantar mereka melihat ruangan pribadi mereka, mereka merasa mulai kagum akan usaha Lim membuat sebuah hunian yang berisikan segala hal yang mereka butuhkan. Setelah puas melihat seisi ruangan pribadi yang Lim buat khusus untuk mereka masing-masing, merekapun memutuskan untuk mengganti pakaian mereka dengan beberapa pakaian yang sudah tersedia di ruangan mereka. Mereka menggunakan pakaian yang lebih santai sekarang dan beranjak menuju ruang keluarga untuk bersantai bersama, sementara Lim masih tertidur pulas kelelahan sejak tadi.

"Unnie, aku sangat lapar haruskah kita memesan makanan?" ucap Rose ditengah-tengah film yang sedang mereka nikmati.

"Kau selalu lapar! Aku akan memasak, itu lebih sehat" ucap Jennie, ia mulai mengikat rambutnya dan beranjak dari sofa yang ia duduki.

"Tidak unnie, kita harus bersantai hari ini jangan merepotkan dirimu sendiri" Rose menarik lengan Jennie dan mendudukinya lagi di sofa.

"Kau benar-benar-" ucap Jennie terpotong.

MANOBAN ; let me love youWhere stories live. Discover now