biasanya, anak anak akan senang jika menghabiskan waktu di rumah dengan orang tua mereka masing masing.
entah itu bermain, bercerita, atau sekedar menonton tv bersama di ruang keluarga. itu hal yang biasa di lakukan oleh seorang anak bersama keluarga nya.
memang sangat membahagiakan jika kita bisa sangat dekat dengan orang tua, apalagi mereka yang sangat kurang kasih sayang dari orang tua. bagi mereka, bermain atau bercerita atau sekedar berkumpul sebentar adalah mimpi yang selama ini di ingin ingin kan.
tapi bagaimana jika kita yang sudah berusaha menjauh dari keluarga yang tidak mengharapkan kehadiran kita sendiri, justru malah keluarga itu mulai mendekati kita secara perlahan?
itulah yang sedang di rasakan seorang Frasa Xendra Anggara saat ini.
diri nya saat ini sedang duduk di pangkuan pria yang sudah ber umur lima puluh tiga tahun, tuan Daniel Deland Anggara yang terhormat. tetapi bisa di lihat bahwa si tua Daniel ini masih terlihat muda, kulit putih mulus dan tidak memiliki keriput sama sekali, rahang yang tegas, badan apik dengan dada bidang, hidung mancung, serta iris mata zamrud yang sangat menawan.
kenapa kulit nya bisa seputih itu? apakah dia perawatan? boleh kah membagi resep?
bukan hanya itu saja, selain Daniel ada empat orang lain nya yang kini ada di depan nya. putra sulung keluarga ini, Justine Deland Anggara bisa dilihat muka yang biasanya tidak berekspresi itu kini menampilkan raut cemas. lalu putra kedua, Samuel Deland Anggara ia sedang berjongkok di depan Xendra dengan tangan nya yang memegang kapas. dan putra ke tiga, Logan Deland Anggara, tak beda jauh dengan Justine, Logan sangat cemas dengan terus menggigit kuku jarinya. itu lah salah satu kebiasaan seorang Logan yang tidak bisa hilang walau sudah di tegur ber kali kali. yang ke empat dan yang terakhir, Keiji Deland Anggara lelaki itu kini menggenggam erat tangan kanan Xendra. bisa Xendra rasakan tangan yang dingin itu mulai mengeluarkan keringat.
apa yang sebenar nya telah terjadi? mengapa mereka semua bisa sangat cemas?
flashback
Xendra yang baru saja keluar dari kamarnya, berjalan melewati tangga yang tinggi dan panjang itu. berniat ingin keluar dari rumah dan mengambil rambutan yang merah dan manis milik tetangga. izin dulu baru ngambil, bukan ngambil dulu terus izin.
tetapi, saat kaki nya menginjak anak tangga ke enam, diri nya terpeleset dan terjatuh lalu kaki nya yang tergores ujung tangga yang lancip, dan kepala terbentur lantai berdarah.
ke lima orang yang ada di ruangan itu di buat kaget dan terkejut akan keadaan Xendra yang terjatuh itu. Daniel cepat cepat berlari dan membawa Xendra ke gendongan nya kemudian membawa nya ke kamar. di ikuti oleh anak anak nya yang lain
flashback off
Samuel yang kebetulan adalah seorang dokter, langsung saja mengobati Xendra. bisa Xendra lihat bahwa tangan itu gemetar dengan hebat nya.
Xendra bisa merasakan bahwa pundak nya terasa basah. ia tahu, pria tua itu sedang menangis.
aneh pikir nya, dia yang terluka kenapa pria tua itu yang menangis? Xendra saja tidak menangis. dasar cengeng
"uhk, hiks.. kau seharusnya lebih berhati hati jika turun- hiks dari tangga. atau lain kali kau- hiks tidak usah lewat tangga, bukankah ada lift disini! hah?! kau dengar itu" ucap Daniel
tadi menangis sekarang membentak, dasar pria aneh.
Samuel sudah selesai mengobati Xendra dan menutupi luka itu. lalu memberi kecupan di luka itu
Daniel membawa Xendra ke kamar nya dengan tetap menggendong ala koala seperti sebelumnya.
pintu di buka, Daniel meletakan Xendra di atas kasur dan merebahkan nya dengan pelan.
"istirahat saja di kamar dan tidur, jika ingin keluar panggil Dady"
Daniel mengecup kening itu lama, kemudian pergi dari sana dan menutup pintu.
sialan, Xendra tidak jadi memakan buah rambutan yang sedang lebat lebat nya itu. padahal kemarin ia sudah izin ke tetangga dan mendapatkan izin nya.
besok pasti ia akan mendapatkan rambutan itu! pasti!
tunggu, apakah Xendra tidak peduli dengan apa yang baru saja terjadi? bukan nya merasa aneh akan perilaku orang orang yang di rumah itu barusan, ia malah sibuk memikirkan tentang rambutan itu.
dasar, seorang Xendra memang susah di tebak. tapi jangan lupa bahwa, yang di tubuh itu sekarang adalah seorang Aksara Willow dan bukan Frasa Xendra Anggara.
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
I just want to live in peace
Teen Fictioncover by pinterest. Aksara, seorang pemuda yang mati di bawah hujan yang begitu deras karena kecelakaan. harus masuk ke dalam dunia novel dan menempati tubuh lelaki antagonis, Xendra, yang mati di bunuh oleh saudara-saudara nya dan ayah nya. Aksara...