three

8.3K 759 3
                                    

minggu pagi yang cerah, di temani oleh dua bungkus makanan ringan di lengan lelaki itu.

Xendra kini sedang menonton tv yang ada di kamar nya. memang, di setiap kamar atau ruangan di mansion ini di beri tv masing masing.

Xendra tengah asik menonton film kartun favorit nya, yaitu botak kembar.

tapi ke asik an nya seketika hilang karena makhluk tak di undang memasuki kamar ini dengan seenak nya tanpa mengetuk pintu dahulu.

bagaimana jika Xendra sedang berganti pakaian dan orang itu masuk secara tiba tiba? salah kan saja Xendra yang lupa mengunci pintu.

ternyata makhluk tak di undang itu adalah Logan, kakak ke tiga Xendra.

Xendra melirik sekilas, kemudian lanjut menonton kartun yang tertunda tadi.

Logan duduk di samping Xendra dengan kaki kiri bertumpu pada kaki kanan. Logan tidak menonton tv, melainkan menonton adik kecil nya yang terus mengunyah makanan ringan itu.

Xendra tentu sadar bahwa makhluk di samping nya ini terus menatap nya sedari tadi. tetapi ia terlalu malas untuk menegur, alhasil ia biarkan saja.

Kalau di pikir pikir, semasa hidup Xendra dulu, Logan tidak pernah menyakiti atau memukuli Xendra. dan di saat saat terakhir Xendra, Logan tidak ikut serta dalam pembunuhan itu, tidak tahu dia sedang ada dimana. bagi Xendra, Logan itu sudah cukup baik untuk nya, ada saat di mana Xendra lupa membawa seragam olahraga dan Logan meminjam kan seragam olahraga itu pada Xendra.

pikiran nya kini sedang berkelana dengan liar nya. hingga melupakan kehadiran Logan yang masih setia memperhatikan diri nya.

merasa di abaikan, Logan mencolek colek pipi yang sedikit berisi itu. hingga membuat sang empu tersadar dan ganti melihat Logan.

"kenapa?"

"kau mengabaikan ku"  nada nya sedikit sedih saat di dengar

"uhm.. maaf"  Xendra bingung harus berkata apa, ia tidak tahu harus bagaimana. di kehidupan yang dulu, dia tidak pernah sama sekali berbicara dengan orang lain. bahkan dia tidak memiliki teman, ingat kan bahwa ini adalah Aksara

"hm. kau berubah akhir akhir ini, tidak seperti diri mu saja"  Logan kini beralih memegang jari jemari Xendra yang lentik. "apakah kau mulai lelah?" tatapan nya kini menatap lekat wajah adik kecil nya ini.

"diri ku memang seperti ini. hanya saja aku mulai meninggalkan suatu hal yang seharusnya tidak ku lakukan"

jawaban yang keluar dari bibir kecil itu mampu membuat seorang Logan Deland Anggara tersenyum dengan lebar. ia selalu ingin adik kecil nya ini sadar bahwa ia tak perlu mencari perhatian dari mereka yang tidak mengharapkan kehadiran adik kecil nya ini.

kalau bisa, ia hanya ingin adik kecil nya cukup dengan kasih sayang yang ia berikan. itulah keinginan seorang Logan Deland Anggara sedari dulu.

bisa di bilang, Logan itu memiliki sifat brother complex  kepada Xendra. tetapi karena ia tidak memiliki keberanian untuk mendekatkan Xendra, ia hanya terus memperhatikan dari kejauhan.

tapi tidak untuk sekarang, sekarang ia bisa leluasa melimpah kan semua kasih sayang nya yang terpendam selama ini kepada Xendra. masa depan, aku datang~

Xendra yang mulai merasa gerah karena tangan nya terus terusan di genggam dengan erat oleh makhluk ini, akhirnya menarik tangan nya dengan kasar. bisa di lihat bahwa tangan itu sedikit basah dan memerah.

Logan dengan cepat meminta maaf dan mulai mengusap usap tangan itu dengan lembut. berharap kemerahan di tangan adik kecil nya ini hilang.

"lepas kak"

ada rasa yang tak tertahankan saat mendengar adik kecil nya memanggil diri nya dengan sebutan kak, ingin sekali ia ciumi wajah datar itu dengan seribu hujaman ciuman kasih sayang. lebay sekali

namun, tatapan datar milik Xendra mampu membuat nya berhenti memikirkan hal itu. ia taruh tangan bekas kemerahan itu di atas paha nya, dan kembali mengusap usap dengan lembut.

haah, Xendra sudah sangat malas untuk berbicara hal yang sama lagi. ia lebih memilih melanjutkan menonton kartun yang lagi lagi sempat di tunda.

Logan kembali tersenyum mengingat perkataan adik kecil nya. "kakak senang kau mulai tidak mengharapkan kasih sayang dari mereka. mulai sekarang dan seterusnya, kakak yang akan memberikan semua kasih sayang kakak kepada mu~"

"menggelikan"  pikir Xendra. dengan sangat terpaksa Xendra membalas perkataan yang di lontarkan Logan dengan sedikit tersenyum, menampilkan lesung pipi diwajahnya.

tidak bisa. Logan akan semakin gila akan hal ini. tak kuasa menahan keimutan dari adik kecil nya, Logan menciumi wajah adik kecilnya dengan seribu ciuman.

hal itu tentu membuat Xendra merasa jijik, ingin menghentikan ciuman itu namun tidak bisa karena Logan yang menahan tangan nya dan kepala nya agar menerima seribu ciuman itu.

ughh, siapapun tolong bawa Xendra pergi dari makhluk ini!






to be continued

I just want to live in peace Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang