ruangan putih yang kosong tidak ada siapa pun selain Xendra, damai dan tenang, itu lah yang di harap kan Xendra sedari hidup nya dulu.
tidak tahu ia berada di mana yang pasti, ruangan itu kosong sudah berhasil membuat Xendra senang dan senyum nya yang selama ini tidak pernah di lihat oleh siapapun mengembang dengan indah.
di padukan dengan lesung pipi yang cantik itu, menambahkan nilai plus plus plus plus plus ketampanan dan kemanisan Xendra.
memang ini yang ia idam idam kan sedari dulu, walau hanya Xendra seorang selagi itu tenang dan damai kenapa tidak.
aneh tapi ini lah yang Xendra lihat, ruangan yang semula putih itu berubah menjadi langit biru dengan awan yang gempal dan indah.
kemudian salah satu awan gempal itu mendekati Xendra, awan itu diam saja di belakang nya. apa kah awan gempal itu ingin diri nya duduk di atas nya?
"apa kau ingin aku duduk di atas mu?"
awan itu ber putar putar sangat antusias sekali. lalu Xendra duduk di atas awan gempal itu, secepat kilat awan gempal itu membawa Xendra mengelilingi langit yang biru dengan penuh awan. sesekali ada burung yang berterbangan yang berkicau saat Xendra melewati nya.
lagi, Xendra tersenyum dengan lesung pipi yang manis
awan itu membawa Xendra ke sebuah pulau kecil tidak berpenghuni, terdapat pohon besar yang hampir menutupi sebagian dari pulau itu. akar akar nya menjalar ke luar dedaunan yang segar dari pohon besar itu berjatuhan seperti hal nya musim gugur yang ia lihat terakhir kali.
'apakah ini pulau di atas langit'
Xendra menjatuh kan kaki nya yang tidak beralas kan apapun ke atas rumput yang basah itu. ia duduk di bawah pohon besar itu dan melihat pemandangan di sekeliling yang begitu asri dilihat.
Xendra merasa seperti hidup kembali
daun yang kembali jatuh mengenai rambut Xendra, tangan nya terulur untuk mengambil daun itu dan ia gapai. daun ini aneh bentuk nya seperti hati.
dan lagi mungkin daun yang bercampur warna seperti hijau dan agak kekuningan itu sudah biasa, namun daun ini bukan bercampur warna melainkan memiliki dua warna hijau dan kuning.
di tempat ini semua nya aneh. itu yang dapat Xendra simpul kan
"hai Xendra"
Xendra berbalik dengan sempurna, ada orang lain di tempat ini ia pikir kalau pulau ini tidak ber penghuni namun ternyata tidak, orang ini duduk di samping Xendra senyum orang itu merekah dengan sempurna.
dan hei, bagaimana orang ini tau nama nya Xendra saja tidak tahu menahu tentang orang ini tetapi orang ini tampak begitu akrab dengan diri nya seakan teman lama yang sudah lama tidak berjumpa dan akhir nya berjumpa kembali.
orang itu terus menatap wajah Xendra seakan jika terlewat sedikit pun diri nya akan rugi sangat besar. Xendra yang di tatap seperti itu merasa resah gelisah gundah gulana di buat
"Xendra tetep cuek ya dari pas masih jadi Aksara"
mata nya melotot sempurna, berbalik arah dan melihat ke arah orang yang masih tersenyum itu
"kau... tau?"
orang itu mengangguk dengan sempurna, kemudian meletak kan kepala nya di bahu milik Xendra. tangan orang itu mengambil jari jemari Xendra ia memegang megang jari itu dan sesekali memijat nya.
"kau mungkin tidak tau aku tapi aku tau semua tentang diri mu dan segala nya tentang mu. aku selalu memperhatikan diri mu dari dekat maupun jauh. aku selalu berada di dekat mu namun kau tidak tau tentang itu karena kau tidak bisa melihat ku. hati ku sungguh sakit dengan semua fakta yang nyata ini namun apa boleh buat kemampuan ku belum sempurna untuk membuat mu bisa melihat ku. aku adalah orang yang memiliki kekuatan untuk melihat dunia mu. karena aku adalah sang penulis dunia ini. nama ku Enel salam kenal Xendra atau Aksara"
KAMU SEDANG MEMBACA
I just want to live in peace
Teen Fictioncover by pinterest. Aksara, seorang pemuda yang mati di bawah hujan yang begitu deras karena kecelakaan. harus masuk ke dalam dunia novel dan menempati tubuh lelaki antagonis, Xendra, yang mati di bunuh oleh saudara-saudara nya dan ayah nya. Aksara...