Episode 1 (Ended)

3.4K 179 4
                                    

"Lingling Kwong!" suara itu melengking keras tepat di dekat telinga seorang gadis yang sedang sibuk memainkan ponselnya dengan asik. Gadis itu menghela napas nya kasar, kemudian meletakkan ponsel dan juga headphone nya diatas meja.

"Aku tidak tuli!" pekiknya, kemudian memutar bola matanya malas.

Gadis berambut pendek sebahu itu berdecak kesal, dia kesal karena sedari tadi dia memanggil nama temannya itu berkali-kali, tapi tak kunjung juga merespon. "Aku memanggilmu berkali-kali, tapi kamu cuma diam saja?" tanya nya kesal.

"Hehe, aku minta maaf.. aku pakai headphone, jadi tidak dengar kalau ada orang manggil." respon Lingling dengan tenang, ia tahu bahwa teman nya ini sedikit memiliki perasaan yang sensitif, sehingga ia tak mau melukainya dengan perkataan sarkasnya.

"Jadi, ada apa?" tanya Lingling sembari mengajak teman nya itu untuk duduk.

"Besok kamu ada jadwal kuliah?"

Lingling mengangguk, kemudian meraih ponsel miliknya. "Iya, besok ada matkul.. kenapa Tee?" Jawab Lingling sembari menunjukkan jadwal kuliah yang berada di ponsel miliknya kepada teman nya itu.

Gadis itu mengulum bibirnya sejenak, kemudian menghembuskan napasnya dengan pelan. "Kapan kamu ada waktu?" tanya nya. Lingling mengerutkan dahinya bingung, sejak kapan gadis yang berada di sebelahnya ini bertindak aneh seperti ini.

"Are you okey?" tanya Lingling curiga. "Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya gadis itu balik, bukannya menjawab pertanyaan yang Lingling lontarkan.

"Aku bertanya, bukan malah balik bertanya ck" Lingling berdecak sebal. "Ada apa, Ratee?"

Gadis itu terkekeh kecil, ia tahu teman nya ini akan kesal jikalau ia mempermainkannya. "Sorry, P'Ling.. jadi begini, aku ingin mengajakmu ke Caffe baru yang berada didekat Universitas kita." jelas nya memelas, dia mengguncang badan Lingling dengan pelan.

"Untuk?"

"Bertemu seseorang" jawab Ratee dengan cepat. Mata Lingling melotot tak percaya, tapi kemudian ia mulai menanggapi perkataan teman nya itu. "Siapa itu? Apakah dia seorang pria?" tanya nya menggoda, Lingling menyipitkan matanya sembari menyenggol bahu teman nya itu genit.

" Heii, kenapa kamu seperti itu?" tanya gadis itu dengan ekspresi takut dibuat buat. "Kamu sedang tidak menggodaku bukan?" tanya nya lagi, kali ini gadis itu benar-benar takut. Bagaimana tidak, ekspresi Lingling seperti ingin mencengkram itu membuatnya ketakutan. Ditambah alis sebelah kanan ia terangkat tinggi, dan bibir yang menyeringai kesamping.

"Oh, jadi kamu akan berkencan dengan seseorang ?" tanya Lingling memastikan, ia berpikir sejenak kemudian memutuskan untuk menemani teman nya itu besok. "Baiklah aku akan menemanimu besok" ucap Lingling sempat membuat Ratee bingung, bagaimana tidak padahal baru saja dia mengatakan bahwa besok akan ada jadwal mata kuliah nya.

Ratee mengerutkan dahi nya bingung. "Jadi sebenarnya kamu besok kuliah atau tidak?" tanya Ratee memastikan, dia bingung dengan teman nya yang satu ini. Bisa dipercaya atau tidak, kali ini Ratee benar-benar dibuat bingung olehnya.

"Tenang saja, masih ada esok hari nya lagi" ujar Lingling sembari menaikkan kedua alisnya menggoda.

"Pantas saja kamu tidak lulus-lulus, jadi selama ini kamu selalu bolos kuliah, P'Ling." celetuk Ratee lirih yang ternyata di dengar oleh Lingling yang berada disamping nya.

"Aku mendengar suaramu." ujar Lingling sembari berdecak sebal.

****

Di sisi lain

"Khun Mae, iam back!" suara lengkingan itu menggema di seluruh ruangan, suara hentakan kaki terdengar sangat keras saat gadis berambut coklat itu berlari melompat bak anak kecil yang kegirangan.

Ended (Lingorm) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang