Nb : disarankan membaca part bacaan akhir sambil mendengar lagu Lingling ya guys
Italia, 16 November 2022
Keramaian kota nampak terlihat
ketika sang mentari perlahan mulai menghilang. Aktifitas masyarakat pun terbilang cukup ramai, namun tetap tertata dengan rapi meskipun kemacetan ada dimana mana.Italia, itulah yang menggambarkan suasana kota nya.
Meskipun jalanan ramai dan macet tidak ada satupun yang membunyikan klakson seperti di negara tetangga sebelah. Memasuki musim semi yang akan terjadi dibulan November ini daun mulai tampak berubah dan berguguran, sedikit kagum dengan keindahan negara yang kini telah dijajak oleh seorang gadis yang sedang duduk dibalkon apartement nya itu.
melamun..
Itu yang menggambarkan dirinya sekarang, ia tak menyangka saja bahwa dia akan menyelesaikan study kedua nya itu di Italia. Entah apa yang membawa nya kesini, mesti ada maksud lain yang menjadi tujuan nya.
"Ternyata tinggal di negara orang tidak seburuk itu." gumamnya pelan, sembari menyeruput segelas teh manis yang ada didepan nya itu. "Jika kebanyakan orang tidak ingin pindah karena mereka takut, tapi justru aku kebalikannya."
Kring.. kring.. kring..
Tiba-tiba ponsel gadis itu berbunyi, dengan segera ia mengangkat telpon dan berbicara dengan orang yang disebaliknya.
"Halo?"
"Halo, apakah benar dengan Ms. Lingling Kwong, pengacara terkenal yang berada di Itali saat ini?" suara itu bergetar, terdengar suara seorang wanita diseberang sana.
"Benar, saya sendiri.. ada yang bisa saya bantu?" tanya Lingling memastikan. Gadis itu dengan segera mengambil buku catatan dan juga pulpen, karena ia tau bahwa wanita yang sedang berbicara dengan nya saat ini akan menjelaskan sesuatu yang mungkin sangat panjang.
"Jadi begini-"
Setelah telepon berlangsung selama 1 jam, Lingling memutuskan untuk mengakhiri panggilan itu. Karena dirasa cukup ia mendengarkan semua keluh kesah dari klien nya ini, ia dengan segera beranjak masuk kedalam apartement nya. Kemudian membuka laptop dan menuliskan beberapa laporan yang ia tulis tadi di buku catatan miliknya.
"Ada-ada saja kasus sekarang, tapi mungkin aku juga akan sepertinya." Lingling menghembuskan napasnya pelan sembari jari lentiknya mengetik dengan sangat cepat. "Jl. Edelweis No 03," gumam nya ketika ia membaca alamat rumah sang klien. Menurut pengakuan nya pengadilan akan dimulai pada tanggal 19 November, dan besok ia akan menemui klien nya itu untuk membicarakan kasus-kasus yang akan ia tangani nantinya.
Ting.. Tong..
Bel apartement berbunyi, Lingling langsung beranjak dari tempat duduknya, kemudian membuka pintu yang menurut nya di sebaliknya itu ada seseorang yang tengah menunggu untuk membuka nya.
"Halo" dan benar saja, sosok gadis berambut pendek sebahu itu tengah berdiri di hadapannya dengan senyuman lebar, dan juga membawa beberapa kantong plastik di kedua tangan nya.
"Ratee." Lingling mematung sebentar dengan apa yang di lihat saat ini. "Kamu disini?" tanya Lingling tak percaya, gadis di depan nya itu hanya mengangguk kemudian menerobos pintu masuk apartement Lingling.
"Ya aku sangat lelah hari ini, dan kamu masih menahanku untuk berdiri didepan sana, P'Ling?" tanya gadis itu sebal, ia memutar kedua bola matanya kemudian mendaratkan pantat nya di shofa besar milik Lingling itu.
Lingling masih tidak percaya, bahwa yang ia ajak bicara sekarang ini adalah teman nya, yang sudah lama tidak bertemu kurang lebih 2 tahun setengah.
"Aku tidak menyangka kalau itu kamu, Ratee." ucap Lingling yang hanya dibalas decakan kecil oleh Ratee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ended (Lingorm) ✅
FanficSiapa sangka, pengacara muda itu adalah Lingling Kwong mantan kekasih Orm Kornnaphat yang ternyata anak dari sang penggugat. Kedua nya bertemu kembali setelah 2 tahun lamanya terpisah karena keadaan mereka. Completed (15 Chapter) - 6 Sept 2024 - 1 N...