Episode 3 (Ended)

1.6K 138 4
                                    

Chulalongkorn University, universitas dengan Fakultas Hukum terbaik di kota Bangkok. Banyak dari mahasiswa dan mahasiswi yang menempuh pendidikan disana, selain kampus elit ternyata disana hanya terdapat orang-orang yang berduit.

Kampus terbesar dan terbagus nomor 2 di kota Bangkok, tak heran jikalau banyak peminat yang akan menempuh pendidikan disana.

"Ternyata hampir 3 tahun itu tidak mudah untuk segera menyelesaikan study ini." gadis berambut hitam menghela napasnya panjang, ia memainkan pena ditangannya dan mengetuk nya sedikit keras diatas meja. Sontak  mengalihkan perhatian seorang laki-laki yang tengah memperhatikan nya sedari tadi.

Tanpa menunggu lama, sosok laki-laki itu menghampiri gadis berambut hitam itu, kemudian menarik satu buah kursi dan mendudukinya dihadapan nya. "Hai,  bolehkah aku bergabung denganmu?"  tanya laki-laki itu sontak membuat gadis disebelah nya sedikit terkejut, bagaimana tidak. Bahkan gadis itu tidak tahu kapan datang nya laki-laki tersebut.

"Oh, hmm.. Tentu saja." dia mengangguk pelan, kemudian menjaga jarak sedikit antar keduanya.

"Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?"

Gadis berambut hitam itu menatap dalam mata biru yang berada di hadapannya, kemudian ia menghela napas nya pelan sembari mengerutkan keningnya dan berpikir, bagaimana bisa laki-laki itu tahu kalau dia sedang memikirkan sesuatu.

"Sudahlah, kamu tak perlu menjawabnya. Wajahmu sudah menjawab semuanya." laki-laki itu tersenyum tipis, menampilkan sedikit lesung pipi nya.

Gadis itu memutar bola matanya malas, sudah beberapa kali ia menghindari laki-laki dihadapan nya itu, cuman hanya sekedar untuk mengobrol dengan dirinya, bahkan ia tak ada energi untuk membalasnya sebenarnya.

Hanya cuman sekedar basa-basi supaya terlihat menghargai saja, tapi dalam benaknya gadis itu tidak menyukainya.

"Kalau sudah tahu, kenapa kamu menanyakan nya?" tanya gadis itu, suaranya sedikit meninggi membuat laki-laki dihadapan nya menundukkan kepalanya sedikit. "Mungkin itu pertanyaan yang konyol, kalau kamu sendiri sudah tahu jawaban nya." sambungnya kemudian beranjak pergi dari sana meninggalkan laki-laki itu sendirian.

Derap langkahnya terdengar sangat keras, gadis itu melangkah pergi keluar dari kelasnya. Menghindari laki-laki yang sama sekali tidak ingin ia hadapi itu.

Ia pergi kesalah satu minimarket yang tak jauh dari kampusnya berada, berjalan kurang lebih 500 meter membuatnya cepat berkeringat, karena kota Bangkok saat ini terlihat sangat panas.

Tanpa di sadari mobil melaju kencang dari arah timur, matanya terbelalak ketika ia mendengar suara knalpot yang terdengar sangat keras dari arah seorang gadis yang tengah berjalan melangkah tanpa peduli bahwa ada mobil yang melaju kencang kearahnya.

"Heii! Minggir, ada mobil yang melaju kearahmu!" gadis itu berteriak, kemudian berlari dengan kaki jenjangnya yang memiliki langkah cukup jauh. Tangannya dengan cepat meraih pinggang gadis berambut cokelat itu dengan penuh kesadaran.

Mata keduanya bertemu, iris obsidian nya yang cokelat terlihat sangat jelas membesar. Mereka berdua syok terlihat dari napas keduanya yang tidak beraturan. "Are you okey?" suara lembut itu menusuk masuk ke telinga seorang gadis yang tengah ia rangkul saat ini, belum melepaskannya karena kedua nya masih dalam keadaan atau kondisi yang terbilang tidak bisa dikatakan lagi.

Gadis itu mengangguk kecil, kemudian ia tersadar bahwa posisi seintim ini membuatnya tidak nyaman. "Ah, iam sorry." ucap nya kemudian melepaskan rangkulan tangan yang masih melekat dipinggang ramping nya itu.

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jikalau kamu tidak datang untuk menyelamatkanku." sambungnya, kemudian membenahi sedikit rok nya yang terlipat dan baju kemeja nya yang terlihat sedikit kusut.

Ended (Lingorm) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang