Turnamen

345 20 0
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















Langkah yang tadinya terus maju ke depan, terhenti sejenak. Sakha, mahasiswa teknik komputer semester 5, terdiam saat pandangannya menangkap sosok yang tak sengaja ia tabrak pemuda cantik itu terjatuh, tubuhnya terhantuk ke lantai

Sakha terkejut, namun tidak punya banyak waktu untuk berpikir. Ponselnya terus berdering sang pelatih tak henti-hentinya menelpon memaksanya untuk segera menuju ruang ganti

"Maaf, gue nggak sengaja" hanya kata itu yang sempat terucap sebelum Sakha bergegas pergi meninggalkan pemuda yang masih terduduk di lantai. Langkah kakinya semakin menjauh, dan sosoknya pun perlahan menghilang di balik keramaian

Pemuda yang ditabrak hanya bisa menatap punggung Sakha hingga tak terlihat lagi sebelum akhirnya bangkit, membersihkan celananya yang kotor

Sesaat kemudian, Ayna merasakan pelukan hangat dari belakang Ia tersenyum lembut, mengetahui siapa yang memeluknya “Kau tadi ke mana?” terdengar suara lirih dari anak laki-laki yang memeluknya erat, seolah tak ingin melepaskan

Ayna dengan lembut mengelus tangan yang melingkar di perutnya, merasakan bagaimana pelukan itu perlahan mengendur Ia berbalik, menghadap anak laki-laki itu dan tersenyum lagi. “Ayna hanya ke kamar mandi, tidak ke mana-mana” jawabnya dengan suara lembut

Anak laki-laki itu mengangguk pelan akhirnya mengerti Tanpa banyak bicara, ia dengan cepat menggenggam tangan Ayna “Ayo, pertandingan ku sudah mau dimulai” katanya dengan nada tergesa, meski rasa manjanya masih terlihat

Sementara itu, di ruang ganti, Sakha terdiam dalam lamunan. Pikirannya terfokus pada pemuda yang baru saja ia tabrak. Ia sempat salah mengira bahwa pemuda tersebut adalah perempuan, karena parasnya yang sangat cantik sekaligus tampan Sakha merasakan sebuah ketertarikan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya; rasa ingin tahu yang mendalam tentang sosok pemuda cantik itu

Saat Sakha masih tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba Harris datang dengan cengiran khasnya. “Hayoo, mikirin apa?” tanya Harris, dengan alis yang naik turun penuh gaya. Sakha tersentak dari lamunannya, seolah baru menyadari kehadiran Harris

“ngga ada ” jawab Sakha dengan nada datar, lalu melanjutkan aktivitasnya tanpa memperdulikan Harris lebih lanjut

Harris, yang tidak mendapatkan respons yang diharapkan, mengeluh “Tadi gue lihat ada cowok, tapi cantik banget! Gue pengen banget ajak kenalan, tapi sayangnya orangnya udah keburu pergi"

Sakha hanya mengangguk sambil terus mempersiapkan diri. Ia tetap menjaga sikap cuek dan tidak terpengaruh oleh curhatan Harris. Rasa ingin tahunya tentang pemuda itu masih ada, tetapi ia memilih untuk fokus pada pertandingan yang akan segera dimulai, seolah semua itu adalah hal yang tidak terlalu penting dibandingkan dengan persiapan yang harus dilakukan

A Short Piece of Fiction [HeejakeHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang