Wills : Chapter 8

140 17 6
                                    

Kegiatan mereka berlanjut, Chan saat ini tengah mengajari Minho untuk berenang. Jujur Minho sungguh sangat kewalahan. Tapi dengan sabar Chan menuntunnya berenang di dalam air.

"Kau cepat sekali bisa" gumam Chan sembari menggengam tangan si manis. Minho terlihat menikmati kegiatan mereka saat ini.

Minho melihat kemajuan Minho sangat pesat, pria manis itu terlihat berlatih sangat giat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minho melihat kemajuan Minho sangat pesat, pria manis itu terlihat berlatih sangat giat. Tiba-tiba Chan merasakan getaran di ponsel miliknya. Pria itu pun langsung mengambil ponselnya.

"Kak Chan bawa ponsel?" Tanya Minho menoleh. Chan tersenyum, mana bisa dia meninggalkan benda itu. Apalagi Chan sangat sibuk akhir-akhir ini.

"Minho sebentar ya, aku angkat panggilan dulu. Kau main saja dulu, tapi jangan jauh-jauh" ucap Chan seperti seorang ayah pada anaknya. Minho sama sekali tak keberatan, tapi jujur kagum saat melihat ponsel Chan yang tahan air.

"Oke" kata si manis. Chan melihat Minho, sepertinya aman jika ditinggal sebentar. Pria itu pun naik ke tepian dan mengangkat panggilan yang penting tersebut.

Senyuman Chan mengembang mendengar berita baik telah datang. Pria itu sampai mengobrol cukup lama.

"Baiklah, nanti kita bicarakan lagi saat aku ke kantor" ucapnya penuh semangat. Chan pun kembali memasukan ponselnya ke saku celana. Perlahan dirinya menoleh ke arah kolam tempat terakhir Minho berada.

"Minho!" Panggil Chan karena tak ada sang adik di sana. Chan menelan ludah, jantungnya bergetar hebat. Tak sadar setengah jam dia melepaskan Minho dari pengawasan.

"Minho!!" Panggil Chan lagi. Dirinya kini mulai menyusuri kolam di sekitar sana. Tak ada sama sekali jejak dari Minho.

"Lihat! Ada yang tenggelam!" Sontak Chan menoleh. Matanya kini melihat sebuah tangan yang melambai di depan sana. Pria itu berlari mendekat, dalam beberapa detik. Chan langsung melompat masuk ke dalam air.

Dan benar saja, rupanya itu Minho. Pria manis itu sudah mulai tenggelam ke bawah seperti kehabisan napas, dengan sigap Chan menarik tubuh Minho dan membawanya naik ke daratan.

"Minho! Minho!! Tolong!!" Teriak Chan panik. Beberapa orang mengerumuni mereka. Keadaan Minho saat ini sudah tak sadarkan diri.

Chan langsung melakukan CPR pada Minho. Beberapa set dia lakukan tapi belum ada tanda-tanda sadar.

"Minho ayo bangun" katanya penuh permohonan. Chan sampai menangis karena merasa bersalah telah meninggalkan Minho sendirian di kolam renang tadi.

"Uhukk.... uhuk" pria itu akhirnya terbatuk-batuk. Chan melihat mata Minho perlahan terbuka, dengan sigap dirinya kini membangunkan tubuh Minho agar bisa leluasa memuntahkan air yang masuk ke dalam perutnya.

"Syukurlah kau baik-baik saja" kata Chan dengan salah satu tangan mengurut punggung si manis. Minho bergetar sembari memegang dadanya. Rasanya sangat aneh dan mengerikan. Refleks dirinya kini memeluk tubuh Chan.

Wills [ Banginho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang