"Minho ayo ikut ke acara fakultas ku malam ini" kata Seungmin sembari mengusap bahu si manis. Minho agak ragu, dia benar-benar tidak nyaman berada di keramaian. Apalagi tak ada orang yang dia kenal selain Bang Chan.
"Tapi Seungmin.." ucap Minho ragu tapi dengan cepat meyakinkan dirinya.
"Minho aku hanya ingin mengenalkan mu dengan para teman ku, aku ingin mereka tahu bahwa aku punya seorang pacar yang cantik seperti diri mu" katanya. Minho langsung merona, dia sangat lemah jika dipuji seperti ini.
"Baiklah, tapi jangan sampai malam ya" ucap Minho.
_____
"Kau yakin akan ikut?" Tanya Felix setelah kelas selesai. Minho mengangguk pelan, jika pulang juga rasanya malas. Dia sedang tak ingin bertemu dengan kakaknya Chan. Sembari menghela napas dia menatap Felix sembari tersenyum manis.
"Sebenarnya aku agak cemas, apalagi aku pernah dengar jika fakultas mereka sering membuat onar, tapi melihat Seungmin sepertinya dia akan menjaga mu" kata pria itu sembari mengusap pundak si manis. Minho mengangguk, rasanya gugup sekali. Setelah sekian lama akhirnya dia datang ke sebuah acara malam kampus.
Saat menunggu Seungmin, pria manis itu kini duduk di depan halte bis yang tak jauh dari gerbang kampus. Tempat itu biasanya digunakan oleh mahasiswa untuk menunggu bis.
Minho bukan menunggu bis, tapi dirinya tengah menunggu sang kekasih. Seungmin mengatakan akan pulang sebentar dan kembali ke sini. Langit pun sudah mulai sore, beberapa anak satu fakultas Seungmin sudah mulai berdatangan.
"Seungmin kenapa lama ya" gumam si manis. Dirinya sudah beberapa kali menelepon, semisalnya jika tidak jadi maunya Minho akan pulang ke rumah.
"Minho" sapaan itu membuat Minho menaikan wajahnya. Tepat di depannya kini sesosok pria dengan jas kantor rapi. Wajahnya menatap Minho nanar seperti merasa bersalah.
"Pergi sana! Aku sudah besar, jangan memperlakukan aku seperti anak kecil kak" kata Minho sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
"Minho maafkan aku, aku benar-benar merasa bersalah. Ayo pulang, kau mau apa hmm? Aku akan belikan, atau kau mau jalan-jalan ke mana?" Tanya Chan berusaha merayu sang adik. Minho yang sudah kesal hanya diam tak menjawab.
"Aku tidak mau, kak Chan kira aku ini murahan sehingga bisa dirayu seperti ini?" Gumam Minho. Chan sudah tak bisa berkata-kata, tapi ini semua salahnya.
"Jangan bersikap seperti suami yang baik, sampai kapan pun aku tak akan pernah mau jadi istri mu. Kita hanya saudara" kata Minho. Pria manis itu pun bangkit.
"Aku akan pergi ke acara malam kampus, aku harap kau jangan mengacaukan acara ini seperti sebelumnya Kak" ucap Minho sebelum dirinya kembali masuk ke dalam kampus. Chan menghela napas, tak tahu jika Minho bisa mengatakan hal seperti ini. Tapi sepertinya apa yang pria manis itu katakan benar, sampai kapanpun Chan tak akan bisa dianggap suami oleh Minho.
______
"Seungmin ayo angkat ponsel mu, sepertinya bidadari mu itu menelepon" kata salah satu teman Seungmin. Pria tinggi itu hanya terkekeh pelan sembari memasukan beberapa obat di sakunya.
"Malam ini aku pastikan, aku akan mendapatkan tubuhnya" ucap Seungmin sambil tertawa. Di ruangan itu sudah ada sekitar lima orang termasuk Seungmin. Seperti acara-acara sebelumnya, mereka akan mencari mangsa untuk dipermainkan.
"Aku dengar dia anak orang kaya, membuat video mesum sepertinya bagus" celetuk yang lain. Seungmin hanya terkekeh, tapi tak sabar sekali melihat pria sepolos Minho seks dengannya.
"Berikan dia dosis yang tinggi sampai tak ingat apapun, kali ini kita akan gilir dia. Dengan melakukannya secara bersamaan sepertinya seru" ucap salah satu orang. Seungmin hanya tersenyum, dia benar-benar tidak sabar menantikan malam tiba.
Setelah lama menunggu akhirnya Minho melihat kedatangan Seungmin seorang diri. Seperti biasa pria itu tersenyum melambai, pakaian Seungmin sangat santai, dan pria itu terlihat sangat tampan.
"Maaf ya aku baru datang, tadi ada adik kelas yang datang untuk bertanya tentang acara ini pada ku" katanya. Minho mengangguk, dirinya kini mendekat lalu berjalan beriringan ke dalam.
Seperti apa yang Seungmin katakan, dia memperkenalkan Minho pada keempat temannya. Para pemuda itu terlihat sangat terbuka dan ramah. Minho hanya bisa tersenyum canggung melihat mereka.
"Ayo minum dulu. Ini untuk pacarnya Seungmin" ucap seseorang. Minho menatap minuman itu, mereka semua ternyata minum alkohol.
"Minho kenapa diam? Ayo minum?" Ucap mereka. Si manis menggeleng, Minho tidak minum alkohol. Melihat sang kekasih, Seungmin langsung dengan sigap mengambil sebotol soda dan memberikannya untuk Minho.
"Kalau soda bisa kan?" Tanya Seungmin. Minho tersenyum lalu menerimanya. Dia meneguk soda itu tanpa curiga sedikit pun. Semua pria itu menatap ke arah si manis.
"Minho sangat cantik ya, beruntung sekali Seungmin punya pacar seperti mu" puji mereka. Minho menunduk dengan wajah merona, entah kenapa kepalanya tiba-tiba mengantuk. Dia pun merasa panas dan gerah di tubuhnya. Apa di tempat ini tidak ada pendingin udara ya?
Obrolan mereka cukup panjang, Minho saat itu sudah kehilangan setengah kesadaran, melihat Minho semua orang saling membuat kode satu sama lain.
"Ayo bawa, sepertinya sudah bereaksi" ucap mereka. Seungmin pun membawa Minho pergi dari acara itu, pergi ke ruang musik yang menjadi markas mereka.
"Seungmin ahhh kenapa panas ya? Gerah sekali" gumam Minho saat dibopong oleh Seungmin. Semua orang sudah sangat bersemangat.
______
"Changbin! Aku sangat bodoh hiks. Bisa-bisanya aku keceplosan waktu itu" kata Chan yang sudah setengah mabuk. Changbin hanya bisa menghela napas pelan dan menunggu.
"Seharusnya kau yang marah bukan dia, dia saat ini tengah selingkuh Chan. Kau itu suami sahnya, jadi harusnya kau yang marah. Bukan seperti ini" kata Changbin. Chan mengusap wajahnya, dua pun menangis saat ini.
Tiba-tiba ponsel Chan berbunyi, matanya langsung terbelakak saat melihat Minho melakukan panggilan.
"Minho? Kenapa? Apa kau perlu dijemput?" Katanya Chan kegirangan.
"Maaf kak Chan, tapi ini bukan Minho. Ini Felix, saat ini sepertinya Minho dalam bahaya. Tadi aku melihat dia dibawa ke ruangan musik fakultas X, keadaannya sepertinya setengah mabuk. Kak tolong, aku takut ke sana. Soalnya tadi saat acara malam tak sengaja aku melihat pacar Minho memasukan serbuk ke minumannya"
Chan langsung menegang, dirinya langsung bangkit dari kursi warung tenda itu. Changbin pun ikut jadi panik.
"Changbin cepat panggil polisi, sepertinya apa yang aku pikirkan pada pria itu benar" kata Chan dengan amarah yang teramat meluap.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Wills [ Banginho ]
FanfictionWAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA!! Chan benar-benar tidak mengerti dengan apa yang almarhum kakeknya pikirkan. Setelah bertahun-tahun pria itu meninggal Chan baru tahu sesuatu. Sebuah wasiat tertulis untuk masa depan dirinya. Kedengarannya sang...