Kau berkata bahwa setiap penyair menyalurkan rasa dalam setiap bait aksaranya, lalu kemudian aku menjawab bahwa tak semuanya, salah satunya aku.Tetapi untuk kali ini, akan ku tunjukan padamu setiap bait aksaraku dengan rasa yang menyala. Dengan yakin aku percaya bahwa kau adalah seseorang yang nyaris sempurna.
Kau menjagaku dengan sangat amat hati-hati, lalu kemudian membuatku seakan-akan menjadi manusia paling beruntung karena memilikimu. Karena kau memberi berbagai gambaran hebat tentang masa depanku denganmu.
Nyatanya, semua hanyalah palsu. Kau permainkan rasaku dengan dalih kesalahan, dan menamakan pengkhianatan atas dasar kesalahpahaman. Siapa yang menjadi pendusta sebenarnya?
Aku memang kecewa, tapi aku tak ingin melakukan apapun. Bukan karena aku masih menyayangimu, namun dulu ada seseorang yang pernah berkata padaku,
“Bahwa, menerima dengan lapang dada adalah cara yang paling ampun untuk menenangkan luka.”
— Laut
Tertanda aku, seseorang yang pernah kau singgahi hatinya.••••
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀ksara 𝐒emesta [ON GOING]
Random⚠no copas⚠ Teringat sisa memori... Tentang dua atma yang di paksa berhenti karena perasaan yang berbeda. -𝐀ksara 𝐒emesta