Satu

77 16 4
                                    

Terimakasih sudah menyempatkan
untuk membaca cerita ini.
Jangan lupa vote ya karna vote itu gratis

"AAARGHHHH" Teriakan itu berasal dari balkon atap sekolah, Elvano menyalurkan emosinya dengan cara berteriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAARGHHHH"
Teriakan itu berasal dari balkon atap sekolah, Elvano menyalurkan emosinya dengan cara berteriak. Ini terjadi karena lagi dan lagi ia gagal disuatu mata pelajaran.

"Rileks, Rileks, Tarik nafas" Samuel menarik nafas menuntun Elvano menenangkan emosinya. "Buang, fyuhhh" Samuel menghembuskan nafas.

"Udah tenang?" tanya Samuel.

"Gak" jawab Elvano ketus.

Setiap pulang sekolah mereka berdua selalu menyempatkan untuk keatas balkon sekolah sampai senja hanya untuk sekedar berbincang-bincang atau menceritakan keluh kesah masing-masing tentang mata pelajaran hari ini.

"Dikelas cuman gua yang bego" ujar Elvano sembari mengacak-acak rambutnya.

"Yaelah, lu cuman gak nguasain satu bidang doang udah stres gitu. Liat nih gua setiap ujian lisan kalo gak dapet nilai pas-pasan ya remedial berkali-kali" Samuel menertawakan kegagalan dirinya sendiri.

Elvano melirik sinis ke-arah Samuel. "Lu gak pernah belajar dulu kalo mau ujian?" tanya Elvano.

"Pengennya sih belajar tapi gua males banget baca buku, udah baca banyak-banyak tapi pas ujian yang keluar materi yang gak dipelajarin. Buang-buang tenaga doang" jawab Samuel dengan santainya.

Elvano menggeleng kepalanya. "Justru kalo kita banyak baca makin banyak yang dipelajarin kita pasti bakalan ngerti"

"Gak peduli berapapun nilai yang penting gua lulus sekolah titik!" ujar Samuel dengan kekehnya.

"Lu juga, udah tau gak bisa ngegambar malah masuk DKV yang diharusin bisa gambar" ucap Samuel dengan ceplas-ceplos.

Mendengar itu Elvano diam sejenak lalu menundukan kepalanya. "Gua cuman pengen belajar hal baru" Elvano membalas.

"Lu salah, kalo lu mau belajar harusnya lu seimbangin sama kapasitas diri lu. Kalo ginikan jadinya lu kesiksa sendiri" Samuel merangkul sahabatnya itu.

"Gua salah udah maksain diri gua sendiri buat berkembang dibidang lain tanpa tau akibatnya" ucap Elvano.

Karena langit sebentar lagi menggelap mereka berdua pulang bersama. Jarak sekolah dari pemukiman rumah mereka memang sedikit jauh namun Letak sekolah yang berada dilereng bukit mengharuskan mereka beraktivitas dengan berjalan kaki. Mereka menyusuri jalan dari sekolah sampai ke rumah masing-masing sambil saling bercanda.

"Ini harus gua ceritain ke anak ampe cucu gua kalo sewaktu sekolah tiap berangkat atau pulang harus naik turun tanjakan kek gini" Samuel asal mengucap.

"Mendaki gunung lewati lembah~" ucapan Samuel membuat Elvano reflek bernyanyi.

Langkah samuel terhenti mendengar Elvano bernyanyi, sadar jika langkah Samuel terhenti Elvano berbalik badan dengan ekspresi kebingungan.

"Sungai mengalir indah ke samudra~" tiba-tiba  Samuel melanjutkan nyanyian Elvano, ternyata ia berhenti sejenak untuk mengingat lagu tersebut.

"Bersama teman bertualang"

"Tempat yang baru belum pernah terjamah"

"Suasana yang ramai di tengah kota"

Sepanjang jalan mereka berdua riang menyanyikan lagu Ninja Hatori bersama.

Sepanjang jalan mereka berdua riang menyanyikan lagu Ninja Hatori bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote ya karna vote itu gratis
⭐⭐️⭐️⭐️⭐️

BALANCE || SHUOMO / MOSHUO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang