Empat

46 9 0
                                    

Terimakasih sudah menyempatkan
untuk membaca cerita ini.
Jangan lupa vote ya karna vote itu gratis

Follow IG : @daily1ran

Sampai dimana hari ujian lisan tiba, satu-persatu murid dikelas Sebelas DKV ll dipanggil keruang guru oleh Bu Rita—selaku guru mata pelajaran fotografi yang akan menguji murid-muridnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai dimana hari ujian lisan tiba, satu-persatu murid dikelas Sebelas DKV ll dipanggil keruang guru oleh Bu Rita—selaku guru mata pelajaran fotografi yang akan menguji murid-muridnya.

Seperti biasa Elvano melalui ujian lisan dengan mudah tanpa adanya kendala karena pada dasarnya ia memang selalu paling menonjol jika tentang teori dan materi. Ini berbanding terbalik dengan Samuel yang sendari tadi seperti orang kebingungan, sebenarnya ia takut jika ujian kali ini nilainya akan kurang dan harus melakukan remedial berkali-kali. Samuel berada dijurusan ini karena berkat Hobby-nya bahkan ia selalu mendapat nilai tinggi dikelas saat mendapat tugas praktek karena karyanya yang selalu paling menonjol diantara teman-temannya. Berbeda dengan Elvano jika mendapat tugas praktek, Elvano akan sangat kesulitan jika tidak mendapat bantuan.

"Tadi didalem ditanyain apa aja?" tanya Samuel pada Elvano yang baru saja keluar dari ruang guru.

"Itu acak pertanyaannya, lu bakal disuruh milih gulungan kertas yang isinya pertanyaan abis itu disuruh jawab tapi materinya gak jauh-jauh dari yang kemarin kita belajar. Nilainya bakal langsung dikasih tau, kalo remedial nanti diulang minggu depan" jelas Elvano dengan singkat.

"Lu dapet nilai berapa?"

Elvano tersenyum lalu menaruh ibu jari dan telunjuk di dagunya. "Seperti biasa"

"Salah banget gua nanya, udah pasti seratus" Elvano tertawa kecil mendengar ucapan Samuel.

Tak lama dari situ kini nama Samuel sudah terpanggil, Anak itu segera bersiap untuk ujian.
Jantungnya berdebar dengan kuat, dirinya takut jika mendapat pertanyaan yang sulit untuk dijawab tapi anak itu berusaha untuk berfikir positif agar bisa menjawab pertanyaan.

Diluar ruangan Elvano terus menunggu temannya itu selesai ujian. Saat tengah menunggu diluar tiba-tiba dua orang perempuan dan satu orang laki-laki dari jurusan Farmasi mendatangi Elvano.

"Eh, Eh, Eh, Lu anak DKV kan?" tanya salah satu dari perempuan itu. Elvano yang terkejut mejawab dengan gelagapan. "I-Iya, kenapa?" tanya Elvano.

"Tolongin kita plis, kita disuruh gambar ini buat presentasi tapi hasilnya gak bagus terus, Lu kan anak DKV pasti bisa dong gambar manual. Plis bantu kita ya" ketiga anak itu memohon pada Elvano.

Elvano mendadak mematung seperti terkena serangan jantung. Jika ia membantu ketiga anak itu maka hasilnya sama saja tak bagus bahkan bisa lebih jelek dari hasil mereka tapi jika Elvano mengakui ia tak punya kemampuan menggambar maka ia harus menanggung malu.

"Plis tolongin kita, pasti kalo lu gambar lebih bagus yakan guys?" ucap salah satu dari tiga anak farmasi itu. "Iya bener"

"Gua aja yang gambar" Serobot Samuel yang baru selesai ujian segera menawarkan diri untuk membantu ketiga anak farmasi itu. "Dia lagi fokus belajar buat ujian lisan, jangan diganggu" Samuel sengaja berbohong agar tak membuat malu temannya itu.

BALANCE || SHUOMO / MOSHUO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang