Enam

36 4 0
                                    

Terimakasih sudah menyempatkan
untuk membaca cerita ini.
Jangan lupa vote ya karna vote itu gratis

Follow IG : @daily1ran

Esok hari Elvano dan Samuel pergi bersekolah seperti biasanya, Namun suasana sekolah kini tak sama seperti hari-hari kamarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esok hari Elvano dan Samuel pergi bersekolah seperti biasanya, Namun suasana sekolah kini tak sama seperti hari-hari kamarin. Baru saja selangkah mereka berdua masuk ke area lobi perhatian mereka langsung terfokus pada beberapa kerumunan siswa dan siswi yang tengah berkumpul dipagi itu, Mereka semua seperti sedang melihat sekaligus membicarakan sesuatu.

Karena tak terlalu perduli dengan itu Elvano dan Samuel memilih untuk pergi ke kelas. Saat menuju kelas disetiap lorong suasananya masih sama seperti saat mereka memasuki lobi, terlihat disana semua orang saat ini sedang fokus pada ponsel masing-masing.

Mereka berdua tetap melanjutkan langkahnya menuju kelas. Lagi dan lagi mereka mendapati orang-orang yang sedang berkerumun, namun kali ini mereka berdua mulai penasaran dengan apa yang terjadi disekolah ini.

Karena sudah sangat penasaran Elvano berinisiatif bertanya pada teman sekelasnya. "Ada apa sih dari tadi liat orang ngumpul-ngumpul?" tanya Elvano pada salah satu temannya.

"Ituloh, pada liat akun menfess yang semalem dipublish. Sekarang kan hari sabtu otomatis semua menfessnya diposting hari ini" jawab anak itu, Elvano hanya menganggukan kepalanya pertanda ia mengerti. "Coba liat deh, banyak yang saling confess" lanjut anak itu.

"Oh, iya-iya makasih infonya" ucap Elvano.

Elvano memberitahu berita itu pada teman semejanya yang tak lain adalah Samuel. Mereka akhirnya ikut memeriksa akun menfess itu, satu persatu menfess orang-orang mereka lihat.

Benar saja apa yang diucapkan Samuel dihari kemarin, isi menfess itu hanya tentang percintaan remaja pubertas. Samuel sangat tidak tertarik dengan isi dari menfess tersebut begitupun dengan Elvano.

"Vano!" Pekik salah satu teman sekelas mereka yang tak lain adalah Rea. Gadis itu datang menghampiri Elvano dengan wajah culasnya.

"Katanya sakit, masa sakit cuman sehari, itu sakit atau sengaja bolos" tanpa angin dan hujan tiba-tiba Rea berkata seenaknya pada Elvano.

Elvano tidak merespon Rea karena jika ia merespon perempuan itu hanya akan membuang-buang tenaganya saja, ia lebih memilih mendiamkan Rea.

"Van, kayak ada yang ngomong gak si?" Samuel sengaja membalas Rea dengan berpura-pura tidak melihat perempuan itu. "Kelas ini horor, kita ke kanti aja sarapan yuk" ajak Samuel.

"Yuk" Elvano dan Samuel beranjak pergi dari kelas.

"Heh sok pinter! Pak Windu juga udah tau kalo lu kemaren itu bolos!" Pekik Rea.

Langkah Elvano sempat terhenti karena ucapan itu, namun Samuel memberi isyarat agar tak menghiraukan ucapan si sampah Rea.

> Rea dan Elvano adalah saingan dikelas, Rea selalu mendapat ranking dibawah Elvano karena itulah Rea selalu membully Elvano karena ia selalu ingin menjadi nomor 1 dikelas maupun di sekolah. Kadang kalanya perempuan itu selalu sengaja curang dalam bersaing demi mendapat kepuasan sendiri.

Meskipun Elvano adalah anak yang gila belajar namun ia tak pernah menganggap adanya persaingan, ia hanya berlajar dan terus belajar tanpa memikirkan persaingan. Ia hanya ingin belajar banyak hal untuk kepentingan dirinya agar bisa membantu orang lain bukan untuk bersaing menjadi nomor satu.

Elvano tak pernah menghiraukan perkataan perempuan itu karena menurutnya sangat tak penting jika harus berdebat masalah sepele dengannya, karena hasil dari belajar mereka berdua ditentukan oleh Guru masing-masing mata pelajaran bukan oleh dirinya.

Saat dikantin Elvano mengingat kembali ucapan Rea dikelas tadi. "Sam, emang bener ya Pak Windu tau kalo gua sengaja bolos?" tanya Elvano.

"Udahlah jangan mikirin omongan si cewe sampah itu. Kalo emang Pak Windu tau yang dihukum bukan lu doang kok, gua juga bakal dihukum soalnya udah bantuin lu boong" jawab Samuel.

Elvano jadi merasa tak enak dengan temannya itu karena ia merasa telah menyeret Samuel pada masalah pribadinya. "Sorry Sam"

"Apasih, kayak sama siapa aja" Samuel menyenggol bahu Elvano. "Tenang aja ada gua, lu gak bakal sendirian" ucap Samuel.

Elvano hanya menganggukan kepalanya, ia sebenarnya masih merasa tak enak hati dengan Samuel. Dirinya tak ingin Samuel ikut mendapat masalah karena dirinya.

 Dirinya tak ingin Samuel ikut mendapat masalah karena dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOTE KARENA VOTE ITU GRATIS
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

BALANCE || SHUOMO / MOSHUO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang