[NaLu] Your Smile

110 8 0
                                    

"Apa Natsu ada?"tanya Lucy sembari menenteng tas pink pastel miliknya.

Igneel -ayah Natsu- memandang remeh Lucy dari atas kepala sampai kaki. Tidak ada spesialnya tubuh yang dimiliki gadis didepannya.

"Buat apa mencarinya?"

"Mau belajar bersama, om."

"Tidak ada!" ketusnya

"Eh? Tapi, om kami harus selesain tugas ini."

"Kalau begitu kasih saja tugasnya ke saya biar Natsu sendiri yang mengerjakannya."

"Apa? Tidak mau! Itu tidak baik, om!"

"Kau bocah kecil! Jangan sok menceramahi saya! Kalau tidak mau ya sudah pergi saja sana!-Dasar! Buang waktu saja!"

Brak-

Lucy terperanjat mendengar dentuman pintu ditutup dengan keras. Sesabar mungkin ia menahan emosi untuk tidak mengumpat pria paruh baya itu.

Sudut matanya menangkap objek dibalik jendela. Lucy menyipitkan kedua mata untuk lebih melihat seksama dan itu adalah Natsu Dragneel yang sedang menatapnya.

Tidak ada sepatah katapun dari bibirnya yang terlontar. Tak ada niatan untuk menjelaskan.

Lucy berdecak sebal, kakinya dihentakan ke keramik sebelum akhirnya benar-benar pergi dari sana.

Disisi lain, Natsu beberapa kali menjentikkan jarinya. Rasa bersalah mencuat.

"Natsu! Cepat kemari!"

"Iya, ayah!"

⭐⭐⭐

Kini hari berikutnya, Lucy dan satu geng-Fairy Tail- bersenda gurau ditemani makanan didepan mereka masing-masing. Jam istirahat masih lama tapi, Lucy kembali memikirkan kejadian semalam. Ketika ia mengunjungi rumah Natsu buat kerja kelompok.

Lucy bersungguh mengatakannya. Bukan maksud lain mengolok-olok dalam batin seperti teman-teman sekelasnya yang lain.

"PERHATIAN UNTUK SEMUA! Gue pangeran di sekolah ini dengan gratis memperbolehkan kalian melempar roti-roti yang baru gue beli kemarin ini ! Sasarannya kali ini adalah Monster KUTU BUKU! So, YANG MERASA JIJIK SAMA MONSTER ITU SILAHKAN LEMPAR ROTINYA!!!"

Natsu dicekal sama dua orang lelaki. Di sana semua anak-anak heboh melemparinya roti yang telah disediakan. Sorak riuh mereka menggelegar dalam ruang kantin tersebut. Lucy melihat semua itu namun bergeming.

Sementara teman satu gengnya menggerutu bahkan mengeluarkan sumpah serapah. Tetapi tidak ada niatan untuk menghentikan aksi gila dari Suzaku-pangeran sekolah-.

"Ku ... ku-kumohon ... henti-kan ...."

Prang!

Teman-teman kaget ketika Lucy membanting makanannya dengan muak. Tapi, belum mampu menghentikannya.

"SUDAH CUKUP!!!" teriak Lucy dengan tegas

Semua orang yang berpartisipasi membully pun berhenti dalam sekejap. Lucy langsung berjalan menghampiri Suzaku. Orang-orang membuka jalan untuk Lucy. Tidak ada lagi yang berani jika sudah berhadapan dengan seorang Lucy Heartfillia.

"Kau mau jadi pahlawan kutu buku?" tanya Suzaku terdengar mengolok

"IQ seorang Suzaku sangat rendah dibanding orang utan. Tidak bisa membaca bahkan mengingat pun juga tidak masuk. Di sini sekolah ada aturan tata tertib. Seorang siswa tidak diperbolehkan melakukan pembullyan kepada siswa lain. Jika ada, maka sanksinya cukup berat. Bisa saja orang itu dikeluarkan dari sini."jelas Lucy penuh penekanan

Sun, Star, and MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang