[GrUvia] First Love

15 4 0
                                    

Hari itu, hari ketika bunga bermekaran indah Gray termenung dalam pikirannya. Berada di taman sendirian hal biasanya untuknya. Kekasih? Gray itu pria pemalu. Sahabat? Mereka sedang berkencan dengan pasangan masing-masing.

Dan jadilah Gray sendirian. Menyedihkan? Memang. Tapi jangan mengira Gray tak pernah tertarik pada lawan jenis. Justru pria kulkas itu betah pada cinta pertamanya.

Lockster, hanya itu yang Gray dapat dari nametag yang ia lihat pada seorang perempuan. Cinta pertamanya terjadi ketika ia masih berada di Tokyo. Sejak Menengah Atas Gray tak pernah absen memandang perempuan bermarga Lockster.

Ia masih betul keluh kesah yang dilampiaskan perempuan Jeong. Senyuman malaikat terus terpancar. Dimata Gray, Lockster adalah perempuan terindah dan tercantik didunia.

Sampai sekarang, hingga Gray lulus kuliah. Lockster tetap berada dihatinya. Tak ia ungkapkan perasaannya. Mungkin ia masih berpikir kalau rasa itu hanya sebatas kagum.

Seiringnya waktu ia sadar bahwa rasa itu adalah cinta. Ia mencintai perempuan itu.

Tapi biarlah waktu yang menjawab. Jika mereka memang ditakdirkan bersama selamanya maka pasti mereka akan dipertemukan kembali dalam situasi yang berbeda.

"Aduh!"

"Kalau jalan, liat-liat pake mata! Jangan dengkul, dasar bodoh!"

Gray dengan jelas melihat insiden tersebut yang tak jauh dari taman. Tepatnya disebrang jalan.

Seorang wanita terduduk ditengah jalan setelah diomeli abis-abisan oleh penabraknya.

Gray berjalan lalu membantu wanita itu berdiri sembari mengambil tongkatnya. Wanita berbalutkan dress peach sampai bawah lutut ditambah riasan feminim dengan rambut ikat satu mampu membuat mata Gray tak berkedip saking takjubnya.

"Kau tidak apa-apa?"

"Aku baik. Terima kasih." wanita itu langsung pergi namun Gray mendadak menahan lengannya.

"Mau aku antarkan?" tawar Gray

"Tidak perlu, tuan."

Wanita itu berusaha melepaskan genggaman tangan Gray tetapi pria itu melamun memandangnya. Jungkook merasakan detakan jantung yang tak normal seperti masa SMA.

"Bagaimana jika kita mengobrol sebentar?"

"Ya?"

⭐⭐⭐

Gray sudah getar kedua tangannya kala melirik sedikit wanita yang ada dihadapannya. Wajah yang selalu ia pandang setiap saat dan muncul dalam pikirannya.

"Apakah tuan mengenal saya?"

"Mungkin kau tidak mengenalku tapi aku mengenalmu."

"Tuan, apa yang ingin anda katakan?"

"Apakah margamu itu Lockster?"

"Ya, tuan. Bagaimana tuan tahu?"

"Bisakah kita saling mengenal lebih dekat lagi? Aku bukan orang jahat yang menipumu atau apalah itu."

"Namaku adalah Juvia Lockster, kalau tuan sendiri?"

Juvia? Juvia? Juvia? Benar! Ia memang Lockster yang disukainya sejak SMA. Wanita cantik yang paling diinginkan para perjaka seperti Gray.

Lega rasanya mengetahui nama lengkapnya. Namun pertemuan ini tidak dalam suasana biasa melainkan Gray merasa canggung ketika mengetahui wanita pujaan hati berada dalam kondisi fisik yang tak sempuran. Berbeda ketika masa SMA. Masa seorang Juvia Lockster yang paling dielu-elukan para adam untuk jadikan kekasih.

Sun, Star, and MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang