16 | Permasalahan Seungmin

9 4 0
                                    

Sedari dulu Seungmin selalu saja diam dan dikenal menjadi anak penurut tiap kali kehidupannya selalu disetir orang tuanya. Berbeda dengan kali ini, Seungmin mulai merasa marah karena jodohnya pun harus dari pilihan kedua orang tuanya.

Bahkan belakangan ini, pertemuan orang tua dengan anak ini tak jauh dari perdebatan. Dan dengan akhir yang selalu sama, sekeras apapun Seungmin meluapkan marah dan penolakannya, ia tak mampu berkutik.

“Kamu mulai berani bentak-bentak Mama kamu sendiri, kamu berani suka sama orang yang gak Papa izinin, dan bahkan kamu berani bohongin Papa soal kelas aksel. Apa mau kamu Kim Seungmin? Jangan durhaka, kamu!” Teriakan sang Ayah menggema di rumahnya yang megah.

“Terus gimana soal orang tua yang jadiin anaknya sebagai investasi? Orang tua yang sama sekali gak izinin anaknya buat bersuara? Dan orang tua yang durhaka? Papa selalu teliti soal kesalahan aku, tapi pura-pura buta liat pencapaian aku.” Seungmin membalas, dengan emosi yang tinggi.

“Kim Seungmin!”

Keduanya terdiam dengan tatapan tajamnya masing-masing. Ayah dari Seungmin berbalik badan membelakangi anaknya, lalu berkata, “Papa izinin kamu ngelakuin apapun yang kamu mau. Asal tetep lanjutin perusahaan Papa, dan jauhin cewek itu.”

“Kalau aku bilang, sekarang aku lagi deket sama cewek yang dulu aku temuin di panti gimana? Kalian yang pisahin kami dulu dan kami berhak ketemu lagi sekarang.” Seungmin tetap mencoba melawan.

Sesuai dugaan, Ayahnya tetap tak suka, “Apa bedanya? Udah Papa bilang, jangan suka deket-deket sama orang yang tingkatnya di bawah kamu! Papa bilang gini karena Papa pengalaman dimanfaatin!” sentak pria itu.

Seungmin menatapnya sinis, ingin sekali meludahinya. Namun dengan tegas, ia kembali berkata, “Kalau aku bilang dia cucu dari Hwang Chi Yeul, pemilik perusahaan mode yang bahkan cabangnya aja udah diambil alih anak-anaknya, gimana? Apa Papa bakal percaya?”

Sepertinya pertahanan Ayah Kim mulai goyah, terlihat dari ekspresinya yang mulai melunak saat kembali menatap wajah anaknya, “Sebelum kamu benar-benar mau meyakinkan Papa, sebaiknya kamu cari tau dulu siapa itu Chansung dan Sooyoung.”

Sebelum benar-benar pergi, Ayah Kim berbisik tepat di telinga Seungmin, “Papa bakal kasih apapun yang kamu mau, kalau kamu bisa bikin Chansung dan Sooyoung ketemu anaknya lagi.”

Membiarkan anak tunggalnya terdiam di tempat, hingga pria itu pun tak lagi terlihat dihadapan Seungmin, setelah menimbulkan tanda tanya dalam benak sang anak. Memangnya siapa mereka?

Sesuatu yang mencurigakan melingkupi hati, Seungmin masih tak yakin jika Ayahnya serius dengan penawarannya seperti itu. Dapat dipastikan jika ada sesuatu yang mengganjal yang tak diketahuinya.

Dengan terburu-buru, ia merogoh saku, menyalakan ponsel, dan mencari kontak seseorang yang dapat dihubungi. Tak lain, kawannya sendiri, Hwang Hyunjin.

Meet up, yok|

16.45

Hyunjin
|Sore-sore gini?
|Yang bener aja, dih
17.05

Sekalian cerita dahh|
Gue ke rumah lo aja apa ya, sekalian?|
17.09

|Gue udah tau ya, lo ditolak Yoona
|Jangan bilang lo nemu cewek lagi??
17.10

Lo kenal Chansung?|
17.10

|Anj-
|Sini ke rumah gue
17.11

Bahkan Hyunjin pun mengetikkan kata umpatan yang tak dilanjutkan. Seungmin semakin yakin jika hal ini bukan sesuatu yang bisa dikatakan baik.

Tanpa membalas pesannya, Seungmin mematikan ponselnya dan segera melesat menuju rumah Hyunjin dengan motor kesayangannya.

✧✧✧

“Gue ... gak bisa asal provokasi lo, tapi kalau lo rela ngelakuin itu demi kebebasan yang lo mau, gue bakal lebih dulu blacklist nama lo dari temen gue, circle gue, dan kehidupannya Sora sebelum lo bertindak!”

“... Asal lo tau, Sora tumbuh dengan trauma kayak sekarang itu karena kekerasan dari orang tuanya sendiri, Om Chansung dan Tante Sooyoung.”

Seungmin menghembuskan napasnya berkali-kali, sudah jelas bahwa dirinya akan menolak penawaran dari Ayahnya. Melainkan, ada hal yang masih menjadi kekhawatirannya mengenai Sora.

Jadilah kini Seungmin berhadapan kembali dengan Ayahnya, berdiri di depan meja kerja milik pria itu. Setelah beberapa saat, Seungmin memberanikan diri, “Aku tolak permintaan Papa soal Pak Chansung, lebih baik aku hidup disetir Papa dari pada ikut campur keluarga orang.”

“... Asal Papa tepatin janji buat gak membatasi pertemanan aku, kalau sewaktu-waktu temenku ada yang berandalan,” jelas Seungmin.

Ingin sekali marah, tetapi Seungmin tak ingin memancing perdebatan lagi. Pasalnya respon dari sang Ayah justru berdeham saja. Lihat, 'kan, pria itu selalu saja seperti itu ketika permintaannya telah dituruti. Tak tahu terima kasih.

Tapi, ya, setidaknya Seungmin masih bebas berteman dengan siapapun seperti biasanya. Karena tak lagi mendapat respon, Seungmin pun meninggalkan ruang kerja Ayah Kim lalu melangkah menuju ruang kamarnya.

Setelah dapat berbaring di atas ranjangnya, Seungmin kembali menyalakan ponselnya dan bertukar pesan dengan Sora.

Seol
|Kak Hyun keliatan badmood pas Kakak pergi
|Kalian ada masalah?
18.35

Itu tadi aku cerita sesuatu yang agak ngeselin ke dia|
Soalnya aku gak tau apa-apa|
18.40

|Oh, gitu
|Ya, semoga gak ada sesuatu yang buruk ya
|Terus tadi kenapa Kakak gak nemuin aku dulu?
18.41

“Aku takut kelepasan singgung orang tua kandung kamu, Seol,” monolog Seungmin.

Kangen yaaa|
Kalau Minggu depan ketemu, mau gak?|
18.41

|Tapi aku lagi gak boleh main-main keluar
|Lagi ada problem
18.42

“Segitu ngebetnya mereka mau Seol balik setelah dipukul, dikasarin, terus dibuang ke panti? Gila,” umpat Seungmin.

Gapapa|
Aku yang mampir kalau gitu ke rumahmu|
Sekalian main sama Hyunjin|
18.42

|Suka-suka Kak Sky deh
|Asal jangan pas Kakaknya lagi sibuk aja
18.42

Seungmin menghela napas panjang, perasaan lega yang sedikit tertahan membuatnya tak nyaman. Padahal, sebisa mungkin ia menyelesaikan masalahnya dengan tak merugikan orang-orang terdekatnya. Namun, mengapa seperti masih ada yang mengganjal?

Ditatapnya kembali layar ponsel, lalu mengetikkan beberapa kalimat untuk Sora sebelum akhirnya ia menutup matanya dan berusaha terlelap.

✧✧✧

@fluffyxno
Have a nice day!

You're My Sister [Kim Seungmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang