10 | Pertemanan

5 4 0
                                    

“Hyunjin bilang lo kalo sakit sukanya bubur ayam, jadi kita bikin bubur ala-ala pedagang kaki lima. Di bawah juga Hyunjin malah nyiapin bubur sumsum, takutnya lo gak suka bubur yang ini.”

Seungmin membantu Sora agar dapat duduk sembari bersandar. Dengan telaten, Seungmin bahkan menyuapi Sora meskipun gadis itu awalnya bersikeras ingin melakukannya sendiri.

“Kak Seungmin ngapain repot-repot?” Sora menyelesaikan sarapannya dengan baik, dan itu membuat Seungmin sedikit terkejut. Orang yang sedang sakit biasanya manja dan sedikit menyebalkan, namun Sora sepertinya pengecualian.

Seungmin menaruh mangkok kotor lalu menyodorkan gelas kepada Sora sembari berkata, “Adeknya Hyunjin, adek gua juga.”

Sora melamun menatap bubur sumsumnya, pikirannya teringat pada Seungmin yang membantu Hyunjin merawatnya dengan tulus hingga benar-benar pulih. Bungsu dari keluarga Hwang itu terbiasa mendapat perhatian dari Kakaknya. Tapi, untuk Seungmin ...

“Tuh, 'kan, Ma! Kubilang apa? Sora sering ngelamun semenjak kejadian itu, suka tiba-tiba lupa, tiba-tiba sakit kepala, linglung juga. Apa kita harus periksa ke Dokter? Takut gegar otak atau epilepsi,” ujar Hyunjin dengan nada suara yang panik.

Kedua orang tuanya tak terlihat panik sama sekali, bahkan Minhyun, sang Ayah justru menepuk bahunya cukup kuat, “Makanya, kamu kalau konsultasi itu ke Dokter langsung bukan ke google! Udah tau jawaban google suka ngawur.”

Jisoo tertawa pelan, “Nanti kita cek kesehatannya Sora. Mau, ya, sayang?”ucap Jisoo sembari mengelus pelan kepala Sora. Sedangkan yang ditanya hanya mengangguk dan masih dengan tatapan kosongnya.

“Kayaknya Mama sama Papa gak bakal sering dinas keluar kota lagi, biar bisa jaga kalian lebih deket walaupun tetep sibuk.” Ucapan Minhyun membuat Sora mendongakkan kepalanya.

“Kenapa, sayang?” tanya Jisoo.

Si bungsu terlihat menghela napasnya, “Kalian jangan maksain diri. Terus, yang butuh perhatian lebih itu Kak Hyunjin. Kasian Kakak kalau harus terus jagain aku padahal masih butuh kasih sayang kalian, aku segini aja udah cukup kok Ma, Pa,” jelas Sora.

Hyunjin meresponnya dengan menarik napasnya, suaranya terdengar seperti menarik ingus, dengan tangan yang memegang dada kirinya, “Aduh, baper nih. Tanggung jawab, gak? Kamu udah buat aku jatuh cinta!” seru Hyunjin.

“Heh, jangan incest!” Minhyun menimpali sembari tertawa pelan bersama Jisoo dan Sora juga.

“Kak Hyunjin kayaknya suka sama tetangga baru, Pa. Temennya Ryujin, temenku juga sih sekarang. Muka mereka juga mirip sampe temen-temen ngeraguin aku yang adek aslinya kak Hyun!” Sora menimpali, buat Hyunjin melotot panik.

“Heh, buka kartu!”

Jisoo yang tertarik dengan obrolan pun membalas Sora, “Yang rumahnya di sebelah Ryujin itu, 'kan? Ibu Hwang? Katanya sih anaknya sengaja pake marga Ibunya, Hwang, karena udah cerai juga. Tapi kalau satu ruangan, Hyunjin sama dia bisa disangka kembaran, mana seumuran juga lagi.”

“Lah, seumuran aku? Kirain seumuran Sora sama Ryujin, loh?” Hyunjin terkejut.

Minhyun mengetuk meja makan beberapa kali hingga istri dan anak-anaknya terdiam, “Kenapa jadi urusan percintaan Hyunjin deh? Ini kita dari awal mau bahas kecelakaannya Sora. Hyunjin, bisa-bisanya kalian nyembunyiin masalah besar ini dari kita? Uang dari mana kamu bayar biaya rumah sakit?”

“Kamu gak cosplay jadi babi ngepet, 'kan?” tuduh Jisoo pelan.

“Nggak lah! Aku masih waras, Ma! Itu loh, Mama Papa tau, 'kan, kalau keluarganya Seungmin itu sultan. Dia yang bantuin aku bayarin, bantu jagain Sora juga pas aku lagi stres. Tapi, sumpah si bungsu ini ngeselin tau! Susah cerita, spoiler si pelakunya dikit banget, clueless! Eh ternyata temen aku sendiri, gila gak?!” Dan Sora yang mendengar ocehan Hyunjin hanya tertawa tanpa merasa berdosa.

“Jangan salahin Sora-lah. Intinya sekarang, mau kasih hukuman kayak gimana buat temenmu itu? Kalau mau dibawa ke kepolisian pun kita ayo aja, gimana anak-anak Mama.” Setelahnya suasana hening sejenak, Sora dan Hyunjin saling berpandangan.

Pandangan Sora kembali kosong, tak menjawab apapun mengenai ucapan sang Ibu. Ia sedikit ketakutan pasca hari dimana Hyunjin mengetahui perbuatan Felix. Bahkan gadis itu tak menyangka jika Hyunjin semarah itu akibat insiden yang terjadi padanya.

Saat itu, pesta kecil di rumah Hwang hampir kacau, emosi Hyunjin berada di puncak dan ia berteriak kencang saking frustasi karena trauma yang dialami Sora maupun sikap temannya yang seolah mengkhianatinya.

“Mau lo apa sih? Udah gua bilang gak usah deketin Sora! Batu lo, sekarang apa? Lo bahkan hampir bikin dia gegar otak! Otak lo kemana sih?” Hyunjin terus menyentak Felix, dan bahkan hendak memukulnya, jika saja Sora dan Chan tak menahannya.

“Lo, kalau masih bermasalah sama Seungmin gara-gara mantan kalian, gak usah bawa-bawa adek gua! Lo bahkan belum move on sama mantan tapi udah berani deketin Adek gua? Lix, lo bukan temen gue lagi. Felix yang gue kenal orangnya lembut, gak tempramental kayak orang gila gini,” geram Hyunjin.

Hyunjin menjambak rambutnya, frustasi dengan emosinya sendiri yang masih belum mereda. Tubuhnya terdiam kaku tatkala Sora memeluknya, Adik kesayangannya itu mulai menangis tanpa suara, terasa jelas karena air mata yang membasahi bajunya.

“Felix, Chan, kalian mau tetep ikut atau pulang terserah, yang pasti party harus tetep lanjut, gue gak mau duit gue kebuang sia-sia.”  Seungmin lebih dulu meninggalkan kerumunan kemudian memutuskan untuk duduk di depan api unggun.

Jisung menyusulnya sembari menatap Seungmin dengan sebal, “Iya dah, yang nyumbang duit paling banyak, sombong bener,” cibir Jisung.

Suasana pesta setelah pertikaian itu cukup canggung, meski sebagian berusaha mencairkan suasana. Sora sendiri meskipun masih ketakutan berusaha untuk tersenyum menikmati pesta, agar Hyunjin ikut merasa baik-baik saja.

Sora yakin, setelah pesta itu, hubungan Hyunjin dengan Felix akan sulit terjalin seperti semula. Gadis itu kini merasa bersalah, karena secara tidak langsung dirinya menjadi perantara rusaknya pertemanan mereka.

✧✧✧

@fluffyxno
Have a nice day!

You're My Sister [Kim Seungmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang