bab 15

33 2 0
                                    

"Davinaaaaa.. " Lhala berlari menghampiri Davina yang menangis di depan pintu gudang sekolah. Sambil matanya melihat ke arah dalam gudang sekolah. Oh tidak.. Lhala sepertinya terlambat.

"Fatiaaaa"kata Davina menunjuk ke arah fatia yang ada di dalam gudang sekolah.

Lhala melihat fatia yang tergantung di dalam gudang sekolah. Lhala terkejut dengan melihat fatia yang tergantung di sana. Gadis yang baru saja mereka bicarakan. Apakah dia di bunuh? Gumam lhala ragu saat melihat cara matinya fatia.

Lhala masuk ke dalam, melihat fatia yang tergantung. Pergelangan tangan fatia berlumur darah. Dan mata lhala melihat sesuatu yang ada di genggaman fatia.

Lhala mengambil hp nya dan memfoto fathia. Hanya sekali foto, dia mencari bangku yang kokoh. Dia mendapat kan, lhala langsung naik ke bangku dan mengambil sesuatu yang ada di genggaman tangan fatia.karna fatia begitu sangat tinggi tergantungnya jadi dia harus mengambilnya menggunakan bangku agar bisa meraih sesuatu yang ada di genggaman fatia. Dia tak takut dengan mayat di depan nya.glen datang menghampiri Davina yang menangis.

"Davina lo gpp?" Tanya glen. Davina mengangguk. Glen melihat ke dalam dan melihat lhala yang berdiri di atas bangku tepat nya di samping mayat nya fatia. Sedang apa dia. Lhala mendapatkan sesuatu.

"Lhaaa turunnn" Suruh glen pada lhala. Lhala tak menyahut dia membuka kertas yang di gumpal dari tangan nya fatia. Dan dia melihat ada tulisan di sana.

(Buat teman teman, maaf sudah membuat kegaduhan. Aku hanya ingin pergi agar kalian tidak malu punya teman seperti aku)

Itulah tulisan dari fatia.

"Lhala turun sekarang" Kata glen menghampiri lhala. Lhalha turun dari bangku. Dan menjauh dari fatia.

"Kita harus lapor ini ke guru" Kata glen pada lhala. Dia melihat kertas yang di pegang lhala. Lhala menatab glen kecewa.

"Bunuh diri, bukan di bunuh" Kata lhala, menunjukan kertas yang ada tulisan di sana. Glen tidak yakin kalau fatia bunuh diri. Karna dia belum di cerita in sama lhala tentang fatia yang menjadi ani ani dan juga pelacur.

"Ayo keluar" Ajak Glen menarik tangan lhala. Dia menghampiri Davina mereka pun keluar.

.....

"Polisi" Lingga menoleh ke arah lapangan dari rooftop. Lingga menyalakan rokok nya dan melihat beberapa polisi keluar dari mobil.

"Siapa lagi yang buat kekacauan di sini" Sahut lingga sambil mengeluarkan asap rokok dari mulut dan hidung nya.

Lingga tidak sadar kalau ada seseorang yang berdiri tak jauh dari nya. Melihat ke adaan di bawah dari atas sini.

"Kayanya ada kasus baru lagi" Sahut seseorang. Lingga menoleh melihat alvano yang ada di sana.

Lingga hanya diam saja tidak tertarik dengan ucapan nya alvano.

"Kayanya akan ada pulang cepat hari ini" Ucap alvano tanpa melihat lingga.

Alvano menoleh melihat lingga yang masih merokok. Dia melangkah mendekati lingga.

"Lo ga penasaran apa yang terjadi di bawah sana?"

"Ga penting" Ucap lingga, dengan wajah datar nya. Alvano terkekeh kecil karna lingga yang memang tidak pernah mau tau urusan tentang apa yang terjadi di sekolah.

"Menarik" Kata alvano menganggukan kepala nya. Alvano melihat ke arah bawah.

"Gw butuh bantuan"ucap alvano serius. Lingga menoleh melihat alvano yang mengeluarkan amplop coklat dari jaket nya. Dia memberikan nya pada lingga.

TRANSMIGRASI "DARAH PSICHO"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang