[SIDE STORY] The Way to Protect the Lovable You

245. Side Story 20

Setelah itu, Julius terus-menerus memikirkan keponakannya.

"Yang Mulia, ini keponakan saya Jane. Jane, beri salam. Beliau pangeran Julius yang  juga dipilih oleh Dewi, Sayap Ramalan."

"Merupakan suatu kehormatan bertemu dengan anda, Yang Mulia."

"Agak memalukan untuk mengatakan ini sendiri, tetapi dia adalah anak yang sangat berbakat. Jika dia bukan keponakan saya, saya pasti akan menjadikannya menantu perempuan."

Setelah dibangkitkan dari kematian, Julius menjadi pengantin pria yang paling dicari di Kerajaan.

Dia adalah pangeran dari keluarga Zenos dan sayap Dewi.

Sebagai seseorang yang sangat dihormati di kedua negara, wajar saja jika ia populer.

Usia Julius tidak menjadi masalah sama sekali.

Meskipun ia telah melewati masa jayanya sekarang, usia fisiknya tidak bertambah tua sedikit pun selama tujuh tahun terakhir.

Keluarga-keluarga yang memiliki anak perempuan dari keluarga bangsawan sangat ingin menjalin hubungan dengan Julius.

Keluarga yang tidak memiliki anak perempuan ingin membawa keponakan mereka ke dalam keluarga kerajaan dan menjadi mertua.

Sayangnya bagi para bangsawan yang menginginkannya, pikiran Julius sepenuhnya tertuju pada keponakan-keponakannya.

"Akankah keponakan kedua kita tumbuh dewasa dan memulai debutnya di masyarakat? Gaun seperti apa yang harus kupilih untuknya? Aku suka hiasan bahu pada gaun lady itu. Karya siapa itu? Rant? Grendel?"

Apa pun yang ia lihat, ke mana pun ia pergi, ia selalu memikirkan keponakan- keponakannya.

Itu benar-benar sebuah obsesi.

"Jane, tunggu sebentar. Aku perlu bicara dengan Yang Mulia segera."

Saat Julius terus memperhatikan keponakannya, Count tersenyum lebar.

la lalu bertanya dengan suara halus.

"Yang Mulia, apa anda mungkin menyukai keponakan saya?"

Julios sedikit mengernyitkan dahinya dan bergumam.

"Mungkinkah itu Grendel?"

"Maaf?"

"Oh, tidak apa-apa. Count, saya harus segera pergi."

"Ya?"

"Ini masalah yang berhubungan dengan Saintess. Silakan nikmati pestanya atas nama saya. Lady juga."

Meninggalkan ruang perjamuan, Julius langsung menuju ke penjahit.

Seperti yang diharapkan, tebakannya benar.

Dia segera menambahkan gaun rancangan Grendel ke dalam daftar hadiah untuk upacara kedewasaan keponakannya.

Meskipun tidak pasti apa desainer tersebut masih hidup saat itu.

***

Julius, yang telah pergi ke penjahit, mampir ke istana dalam untuk menemui anak-anak.

Entah mengapa Leticia dan Ditrian selalu memintanya setiap hari untuk mengunjungi anak-anak.

Karena itu juga sesuatu yang sangat diinginkannya, dia dengan senang hati menyetujuinya.

Bertemu langsung dengan anak-anak setelah seharian memikirkan mereka tampaknya sedikit meredakan kerinduannya.

Sekalipun mereka adalah keponakan yang sangat berharga, dia tidak pernah memeluk mereka.