[SIDE STORY] The Way to Protect the Lovable You

251. Side Story 26

Sudah cukup lama sejak terakhir kali Noel
bertemu Vehimos.

Vehimos aslinya adalah roh Ahwin, namun kini ia sering berada di sisi Leticia, membantunya membangkitkan kembali kerajaannya.

"Vehimos, apa yang membawamu ke sini?"

Serigala perak itu merintih dan mengusap usap wajahnya ke arah Noel.

Noel tertawa terbahak-bahak melihat serigala itu, yang tidak tahu harus berbuat apa karena gembira.

"Vehimos, apa kamu sudah mendengar beritanya?"

Vehimos mengibaskan ekornya dengan gembira.

Noel tersenyum dan mengangguk.

"Benar sekali. Vehimos, akhirnya aku memutuskan untuk menerima lamaran Ahwin. Kita akan menikah sekarang."

Vehimos menjadi semakin senang dan memeluk Noel.

Hidungnya yang basah mengusap pipi Noel.

Noel terkekeh sambil melingkarkan lengannya di leher Vehimos.

"Haha, Vehimos, geli. Rasanya aku mau jatuh, haha."

Namun, ada sesuatu yang terasa aneh.

Vehimos bisa berbicara dengan sangat baik, namun hari ini ia hanya merengek.

"Vehimos, kenapa kamu tidak mengatakan apa pun... huh?"

Setelah diamati lebih dekat, Vehimos sedang memegang sesuatu di mulutnya.

Ia cepat-cepat mundur, dengan lembut menempelkan mulutnya ke tanah, dan sesuatu yang putih dan bulat menggelinding keluar.

"Apa ini?"

Noel segera mengambil bola itu.

Karena roh itu yang memegangnya, bola itu tidak basah sama sekali.

"Siapa yang mengirim ini?"

[Nona Leticia!]

"Nona Leticia?"

Mata Noel terbelalak.

"Maksudmu ini pesan dari Nona Leticia?"

Biasanya, roh tidak mudah terlihat
oleh manusia.

Hanya mereka yang memiliki kekuatan ilahiah yang kuat atau ketertarikan alamiah terhadap roh yang mampu melihat samar-samar wujud mereka.

Namun, akhir-akhir ini, roh tidak hanya dapat dilihat oleh sayap tetapi juga oleh orang-orang biasa.

Melihat serigala perak terbang di langit atau roh air menari riang di danau bukan lagi pemandangan yang asing.

Fakta bahwa semangat menjadi begitu kuat tentu saja berkat kekuatan Leticia.

Dan sejak beberapa bulan lalu, kekuatan roh-roh itu meningkat sekali lagi.

Mengatakan bahwa mereka hanya bertambah kuat tidak cukup untuk menggambarkannya.

Seolah-olah mereka telah melompati tangga besar atau seperti benih yang tumbuh-transformasi besar telah terjadi.

[Roh-roh tiba-tiba menjadi lebih kuat?
Mengapa demikian? Ini Aneh. Tidak ada perubahan dalam kekuatan ilahi.]

Mendengar berita itu, Leticia memiringkan kepalanya dengan bingung.

Memang benar bahwa kekuatan ilahinya telah tumbuh secara bertahap.

Akan tetapi, hal itu tidak sampai sampai pada tingkat yang membuat roh-roh itu tiba-tiba menjadi liar.

[Mungkin karena aku sudah terbiasa dengan kekuatan Dewi. Atau mungkin karena aku bahagia, berkat anak-anak.]

Ketika dia mengatakan hal itu, putranya Abel sedang tertidur dalam pelukannya.