Bab 3

199 16 2
                                    

🤸🏻🤸🏻🤸🏻

Srak! Bruk! Gubrak! Sret! Srak!

"Mana? Mana anjing! Kagak ada!"

Kertas berserakan dimana-mana, meja tergeser tidak elit, kursi terbaring seperti patah tulang, kasur sudah seperti sehabis malam pertama, lemari laci yang sudah berserakan, kamar itu benar-benar sudah seperti kapal pecah yang pecah nya di daratan.

"Dimana sih? Kalo gini, gimana mau nyariin nya!" Kenzie teriak frustasi, mengacak-acak rambutnya dengan wajah kesal.

Kenzie terus mengobrak-abrik kamar ibu tirinya, berharap menemukan sesuatu, entah itu dokumen perusak ayahnya, atau informasi keberadaan Ibunya, walau mustahil.

Kenzie berkacak pinggang, wajahnya berkeringat, rambutnya acak-acakan, ekspresinya mengerikan seperti ingin teriak "aku jelek dan aku bangga!"

BERCANDA!

Netra matanya menatap sebuah kotak persegi panjang, tepat di bawah almari. Kotak itu terletak sangat jauh ke dalam.

Kenzie menghampirinya, karena sempat melihat Kilauan kecil dari kotak itu. Kenzie meraihnya. Terlihat sebuah kotak hitam seperti kotak pensil.

"Kotak apaan nih?" Gumamnya, lalu melihat isi dari kotak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kotak apaan nih?" Gumamnya, lalu melihat isi dari kotak itu.

Di dalamnya, terdapat beberapa kertas dan tiga amplop putih. Masing-masing amplop terdapat judul yang berbeda.

Kenzie mengambil amplop yang bentuk dan motifnya lebih mencolok, lalu meilhat isinya.

(ISI KERTAS)

Surat Keterangan Pemilik Asli Perusahaan AMK Company

NAMA: Keysha Monica Amethysta

UMUR: 35 Tahun

STATUS: Janda

(Dan seterusnya)

_________________________________

Kenzie menatap kertas itu tak percaya, kedua tangannya bergetar.

"Gak ... gak mungkin ... A-AM ... AMK Company ... bukannya ... bukannya perusahaan itu ..." lirihnya tak percaya.

"Pantes dia gak ragu pergi dari rumah ini sebelas hari lalu." Batinnya.

Kenzie membaca beberapa kertas lainnya, yang hanya terdapat informasi ibu tirinya yang seorang CEO Wanita dari Perusahaan AMK Company hingga ke cabang-cabang di beberapa negara besar.

"Baginya, perusahaan Daddy dan butik mommy sangatlah murah nilainya." Lirihnya melemah.

"Tapi tetap saja, dia membiarkan perusahaan Daddy menurun. Aku khawatir kalau butik mommy juga—"

My Little TigerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang