🤸🏻🤸🏻🤸🏻
"BABI!"
Weeess! Baru opening udh kasar aja mulutnya.
Ekhem! Sorry, sorry. Oke lanjut!
"EMANG TAI EMANG! BANGSAT! BABI! ANJENG!"
Sumpah serapah tidak berhenti sejak dua menit lalu, lantaran laki-laki itu masih kesal.
"Apa-apaan sih?! SKSD banget, heran gue." Gerutunya semakin menjadi-jadi. Laki-laki itu menggerutu sambil mengelilingi kamarnya yang berantakan.
"HIH! Makin kesel gue nginget tadi. Masih sakit lagi pantat gue. Emang anjing tuh perempuan!" Maki nya semakin menjadi-jadi.
"Tuh cewek kenapa sih, tiba-tiba sok akrab begitu? Kesambet Dedemit yak? Tau ah! Gak urus gue."
.
.
.(Setengah jam yang lalu)
Ufuk Timur mulai terang, menyinari bumi yang kian menghangat kala sinar matahari semakin memenuhi beberapa negara Asia.
"Uugghh..." Lenguhan seorang anak laki-laki yang terusik mendengar alarm di ponselnya.
"Berisik anjing!" Lelaki itu bangun dengan kesal, lalu mematikan ponselnya. Melihat jam pada ponselnya, sontak lelaki itu kaget.
"Anjing!"
Langsung saja laki-laki itu bergegas bangun, menyambar handuknya lalu masuk ke kamar mandi.
Hanya butuh waktu sepuluh menit, lelaki itu sudah rapi dengan pakaiannya yang seperti preman.
Iya! Dia seorang bad boy.
"Susah bet anjir, udah telat ini!" Lelaki itu terus saja memaki setiap tindakannya, karena dia akan pergi ke suatu tempat.
Lelaki itu lalu keluar menuju ruang makan untuk sarapan. Yah, setidaknya dia tidak melewatkan sarapannya.
Lelaki itu tidak duduk, dia makan sambil berdiri dengan kedua kakinya yang berjalan ditempat karena khawatir terlambat.
"Duduk, Kenzie." Kata seorang wanita yang diyakini itu adalah ibunya.
Ya, nama pria itu Kenzie, adalah seorang—
"Telat! Duluan!" Sahut lelaki itu, hendak merugas pergi. Namun, tangannya ditahan, membuat sang empu menoleh.
"Mau kemana kamu?" Tanya wanita itu datar.
"Bukan urusan lo! Lepas!" Kenzie menjawab dengan nada menyolot.
Tidak melepaskan genggaman itu, wanita itu justru semakin menahan genggamannya.
"Lepas anjing! Mau lo apa sih?!" Lelaki itu kesal bukan kepalang.
Tidak menjawab, dengan wajah datarnya, wanita itu mengangkat lelaki itu, kemudian dia duduk dengan Kenzie yang tiarap di kakinya.
"Woi! Lepasin gue bangsat!"
Plak!
"Akh! Sakit anjing!"
Plak!
"Akh! Bangsat! Sakit sialan! Budeg lo?!"
PLAK!
"akh... sshh... s-sakit.."
Plak!
"Emmheeh..." Kenzie tidak bisa apa-apa, dia benar-benar kesakitan sekarang.
Tamparan yang diberikan wanita itu berhenti. Dia menatap Kenzie dengan datar dan bibir tersenyum tipis.
"Masih ingin pergi?" Tanya wanita itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Baby Ken
Tienerfictie⚠️NOT BL⚠️ Jika beberapa kisah hidup, baik itu nyata atau hanya karangan cerita, banyak sekali kisah anak laki-laki yang sangat disayangi, dilindungi, dan sangat dimanja oleh keluarganya. Bahkan, ada kisah seorang anak laki-laki yang hidup hanya ber...