Bab 9

130 18 5
                                    

🤸🏻🤸🏻🤸🏻

Begitu mereka sampai di rumah, Monica langsung menggendong Kenzie masuk ke rumah untuk tidur di kamar.

Saat pintu dibuka, rumah terlihat gelap,  hanya lampu bias yang menyala. Monica terus berjalan menuju kamar menggunakan lift.

Sampai di kamar, Monica masuk kemudian membaringkan Kenzie di kasur King Size, tak lupa mengunci pintu sebelumnya.

Monica melepas sepatu yang dikenakan Kenzie, melepas seluruh pakaiannya, hingga tanpa menutupi apapun.

Monica mengambil sesuatu di lemari, terlihat berbagai macam. Membawanya ke kasur.

Terdapat tas kecil, satu pasang pakaian tidur, dan sebuah bantalan tidur.

Monica membuka tutup Minyak Telon, mengaplikasikannya pada perut, dada, dan leher Kenzie. Menggunakan Bedak agar tidur lebih nyenyak. Terakhir, memakaikan bantalan.

Sebelum Monica memakaikan pakaian tidur, dia menatap Kenzie dengan seksama. Terlihat benar-benar seperti bayi yang rapuh dan polos.

Puas menatap, Monica memakaikan baju tidur kepada Kenzie. Beralih, dia menyimpan barang-barang lalu bergegas mandi.

Selesai mandi dan memakai pakaian, Monica menyalakan AC kemudian naik kasur dan memeluk Kenzie. Dia menarik selimut untuk menyelimuti mereka berdua.

Mengelus puncak kepala Kenzie sebentar, lalu mencium dahinya dan bergumam, "Mommy menyayangimu."

...

Esok paginya, Kenzie bangun dengan linglung. Dia menguap sebentar lalu termenung seperti kebiasaannya.

Setelah beberapa saat, dia menatap sekitar dan baru menyadari bahwa dia tidak di sofa ruang kerja, tapi di kamar yang luas dan mewah.

"Ini dimana weh?"

Kenzie menatap ke samping, terdapat wajah tenang Monica yang tertidur. Tangannya memeluk Kenzie tanpa kekerasan, sangat hangat dan lembut.

"Emak gue cantik bener sumpah! Tidur aja cantik." Kenzie benar-benar memuji ibunya dari lubuk hatinya.

Kedua mata Monica perlahan terbuka, menatap Kenzie yang terlihat memejamkan mata. Dia tahu bahwa dia pura-pura tidur, jadi Monica hanya menatapnya.

"Moga emak bohay gue gak nyadar."

Monica melihat jam pada ponselnya, lalu bangun dan mandi.

Mendengar suara air, Kenzie membuka matanya dan duduk.

"Untuk emak gue kagak nyadar. Eh, jam berapa nih?" Kenzie menggapai ponsel ibunya di atas meja samping tempat tidur.

"Gila, udah jam enam. Tumben bener gue bangun awal begini. Eh, tapi kan biasanya bangun jam segini."

Dia meletakkan kembali ponsel dengan cepat, saat suara air di kamar mandi telah berhenti, dia segera baring kembali dan lanjut pura-pura tidur.

Monica menutupi tubuhnya dengan jubah mandi, rambutnya basah yang dililitkan menggunakan handuk kecil. Menatap di kasur, Kenzie berbaring dengan menutup mata.

Monica mendekat, lalu mengelus pipi Kenzie. Dapat dia rasakan, tangan ibunya yang terasa dingin.

"Bangun dan mandi, kamu harus sekolah."

Kenzie menggeliat kecil, lalu langsung membuka mata dan duduk.

"Oh, mommy. Pagi..."

"Udah jam berapa ini?" Kenzie bertanya seolah seperti seseorang yang baru bangun tidur.

My Little TigerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang