Suara gaduh dan teriakan perempuan dari arah depan menarik perhatian anak-anak Devils reject yang masih berada di dalam basecamp tak lama kemudian younghoon masuk dengan wajah panik serta menangis."Rose—rose!"
Begitu nama itu disebut lantas Chanyeol orang yang pertama berlari keluar, Diikuti oleh jeonghan, Joshua, bright, hyunjae serta eunwoo yang nyari terjatuh karena pria itu tengah dalam keadaan mabuk, minus scoups dan Winwin yang sudah tidak sadarkan diri.
Mereka langsung di kejutkan dengan kehadiran wanita berambut pirang memakai Hoodie tengah menjerit histeris dengan jaehyun dan taehyung berusaha menenangkan gadis itu, Mingyu sendiri terduduk menangis disana, Mingyu terus menggumamkan kata rose beberapa kali di sela tangisannya.
Gadis itu terus memberontak dan sambil merentangkan kedua tangannya Agar kedua pemuda itu menjauhinya. Sedangkan yang lain masih merasa shock dengan kehadiran rose disana masih mematung menatap rosé.
Wanita itu terlihat berantakan, rambut pirangnya di biarkan tergerai wajahnya penuh lebam, dress birunya sudah di lumuri darah yang hampir mengering dengan posisi duduk dan kakinya terus mengeluarkan darah matanya menatap ketakutan pada taehyung maupun jaehyun disana.
Kondisi rosé sungguh jauh dari kata baik, jelas mereka tahu luka apa yang hampir menutupi seluruh tubuh kurusnya, luka memar bekas pukulan benda tumpul itu terlihat sangat kontras dan jelas belum lagi luka tembak di bagian kakinya yang masih saja mengeluarkan darah.
Ada luka yang sepertinya tidak pernah di obati dan hampir setengah badan terlihat infeksi, satu-satu nya fakta yang mereka tangkap adalah, bahwa rose mengalami kekerasan fisik yang luar biasa.
Tidak hanya pada kondisi fisiknya yang memprihatinkan namun kondisi mentalnya pun terluka parah Dimata chanyeol sampai seluruh orang biasa yang ada di sana juga—bisa menilai bagaimana cara rosé memandang sekitar dengan mata cantiknya.
"Rosie—ini aku kau tidak mengenalku?! Aku tidak akan menyakitimu! Aku mohon ini aku rosé, aku taehyung" Lirih taehyung,
"Apa yang terjadi padamu—" Jaehyun sudah tidak bisa lagi melanjutkan kata-katanya, ia masih tidak percaya bahwa rose ada di hadapannya. Ini benar dia, ini nyata rose nya— ini bukan halusinasi.
"Bukan! kau pembunuh Anna! KAU MEMBUNUHNYA!" teriaknya.
Badan rosé gemetar hebat tangannya masih menggenggam sebuah surat yang bahkan surat itu sudah bukan lagi berwarna putih melainkan sudah tercampur dengan darahnya sendiri, dan saking takutnya ia hanya mengamati orang-orang disana dengan was-was bisa saja suaminya itu datang lagi kesini.
"Bukan, aku bukan penjahat, ini aku, coba lihat aku, tatap aku rose!" Sekali lagi jaehyun berucap dan berusaha menenangkan nya.
Rosé langsung terdiam dan berhenti histeris, wanita itu mengamati wajah jaehyun yang menangis tanpa suara, rosé mendekatinya dengan nafas yang tersengal dan ia berusaha menjaga kesadarannya yang sudah sangat tipis.