22. mengapa?

230 21 2
                                    

"MARK! " pekik seorang mahasiswa memasuki kamar mark.

"ada apa chan, kalau mau minta makan jangan di gw lah" sahut mark tanpa memandang ke arah haechan yang terengah-engah.

"gw ketemu jisung"

"ohh.. yaudah si.. "

"jisung mark!! "

"ya te- jisung? JISUNG!!?? "

"iyaa astagaaa! "

mark bergegas menghampiri haechan dengan wajaah nya yang serius ia memegang kedua bahu haechan lalu berkata "dimana? "

"disekolah "

"JADI MURID PINDAHAN ITU JISUNG?? " pekik renjun sembari membawa panci

"DUHHH jangan keras kerass! " oceh haechan.

"gw harus kasi tau jaemin" renjun berlari meninggalkan panci nya di atas meja mark.

"HEY HEYY PANCI NYA DIBALIKIN DONG! " pekik mark.

renjun menerobos pintu kamar jaemin, sementara jaemin tengah belajar di meja belajar nya.

"jaemin-aa.. lo udah tau anak baru di sekolah kita blm?? "

jaemin membalas ucapan renjun dengan gelengan.

"murid baru itu ji- hmmpp! "

haechan membekap mulut renjun dengan tangan nya.

"duh apaan si! " kesal renjun setelah menyingkirkan tangan haechan.

"rahasia kan ini dari jaemin" bisik haechan.

"lah! lo mau jaemin makin banyak diem hah!? " bisik balik renjun dengan sedikit nada kesal.

"duhh!! gw gamau tauu pokok nya jangan kasi tau jaemin" haechan pergi dari kamar jaemin meninggalkan renjun disana.

"ck! " renjun pun ikut keluar dari kamar jaemin.

saat diluar kamar jaemin, renjun menarik tangan haechan dengan rasa kesal nya. "lo jangan egois chan, waktu itu juga jisung ga tau kalau kita merasa terganggu sama cerita nya tentang keluar nya, lo ga bisa gini teruss, kasian jaemin yang dulu nya paling dekat dengan jisung"

"chan! lupain masa laluu lo, skrng kita udah tenang dari ke berisikan itu"

"dann untuk apa kita selalu musuhin jisung hanya karna masalah sepele"

"tapi gw bukan nya- aarghh gw ga bisa ngejelasin nyaaa! " balas haechan dengan kesal ia mengacak rambut nya sendiri

"chan.. kalau bukan karna jisung gw ga bakal sampai dititik ini, gw ga bakal ketemu sama kalian kalau bukan karna jisung"

"sudahlah.. buang iri hati ituu"

"disini kita sama-sama merasakan sakit tapi sakit kita itu berbedaaa"

"tapi.. ga mungkin jisung masih nganggap kita teman nya lagi kan? " tanya haechan sembari menatap renjun.

"pasti.. jisung pasti masih anggap kita teman nya"

"ini kenapa bahas jisung? " tanya jaemin

haechan dan renjun membalikan badan nya menatap jaemin yang kebingungan berdiri di depan pintu kamar nya.

"a-aaah.. itu... "

"anu.. eeemm"

"kasi tau aja " bisik mark pada haechan.

"jadi gini.. murid baru di sklh kita itu.. jisung"

"murid baru di kelas 10? " tanya jaemin lagi

renjun dan haechan menganggukkan kepala nya.

mendengar itu jaemin masuk kedalam kamar nya tanpa sepakata apapun. haechan dan renjun sedikit kebingungan saat melihat sikap jaemin.

pada keesokan hari nya jaemin keluar dari kamar nya, ke 5 teman nya itu benar-benar bingung dengan sikap jaemin yang berbeda dari hari biasa nya.

kini jaemin bangun dengan senyuman di wajah nya, bahkan wajah nya yang datar itu seakan-akan lenyap begitu saja.

"kak jaemin tampak berbeda hari ini" bisik chenle pada Jeno.

"lo habis di tembak sama cwe yang lo suka kah jaem? " tanya Jeno

"engga tuhh" jawab jaemin.

"ayo makan, habis ini gw harus ke sekolah" kata jaemin.

haechan dan renjun saling bertatapan.

"apa karna jisung? "

"gw juga ga tau, mungkin iya"

disisi lain jisung tengah makan bersama seperti biasa nya, namun jihan mendadak batuk parah saat sarapan pagi hingga membuat kedua orang tua nya khawatir.

"bundaa bukan nya udah kasi tau kalau obat nya jangan di skip jihan"

"jihann siap siap kita kerumah sakit yaa, nanti makin parahhh"

"ga perlu yah uhuk! uhuk uhuk! "

"jihan jangan remehkan penyakit mu! ayo kita ke rumah sakit" ucap junho bergegas menyiapkan mobil.

"bun.. yahh jihan gapapaa "

"diam jihan, menurut lah"

jihan menghela nafas nya panjang.

jiwo dan junho pergi bersama jihan sementara jisung ditinggal begitu saja, sebenarnya hal ini bukan hanya sekali tapi sudah berkali-kali ketika batuk jihan kambuh.

"sebenarnya kak jihan punya penyakit apa sampai batuk sedikit langsung dibawa kerumah sakit? "

"kenapa jie ga boleh tau soal penyakit kak jihan? "

"apa ada sangkutan sama kertas yang gw temukan semalam? "

"gw muak sama perahasiahan ini"










💚💚💚



°







°







°







jangan lupa vote

see youu💚

pay pay 👋

SAUDARA TAK SEDARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang