28. cerita kisah menyedihkan dulu (2)

224 27 0
                                    


jisung benar-benar shock dengan apa yang di ucapkan oleh mark. "k-kenapa bisa? "

"karenaa.. "

flashback on

"maa haechan gamaauuu"

"mama lebih baik pergi bersama haechan sajaa ayoo maa ayooo"

"haechan ga mau pergi sendiri"

"lee haechan! dengerin mama, okey? " ucap Ibu nya sembari memegang kedua pundak milik anak nya

"tapi ma.. "

"haechan! mama gamauuu haechan ikut dalam masalah ini, mama mau haechan hidup bahagia, mama gamau haechan hidup seperti ini lagi sama mama"

"chann.. mama mohon haechan pergi beserta harta yang mama wariskan ini ya? hanya segini yang tertinggal, dan tolong kamu jaga cincin mama ya? ini cincin yang paling mahal dari harta lain nya mama harap kmu jaga cincin ini dan kmu berikan kepada istri kmu nanti, tolong tepati janji yang mama berikan sama kmu, jangan seperti ayah kmu yang tidak menepati janji nya sewaktu mama dan ayah baru menikah"

"maa.. "

"hareun! dimana kauu"

mendengar suara itu hareun terkejut dan panik begitu pun dengan haechan.

"maamaaaa ayo ma ayo, kali ini saja dengerin kata haechan"

"hareun!! kau tau aku sedang lelahh hari ini? dimana kauu jangan membuat ku memukul mu lagi sialan"

"mengapa rumah ini begitu berantakan? apa penagih hutang itu kembali lagi hah?! HAREUN! "

hareun berusaha melepaskan tangan haechan yang juga berusaha menarik ibu nya pergi dan berujung donghyun menemukan mereka yang sedang berada di pintu belakang.

"mengapa kalian disana! hareun apa kau membelikan haechan tas baru lagi hah?! " donghyun merebut tas yang di kena kan oleh haechan lalu melemparnya ke luar.

"KAU TAU KALAU KITA ITU MISKIN?? MENGAPA KAU HARUS MEMBUANG UANG MU DEMI ANAK INI?! "

"aku hanya kasihan karna tas anak kita sudah usang.. " jawab hareun.

"AAARRRHH SIALAN! " satu pukulan mendarat tepat dipipi hareun.

haechan sontak terkejut melihat tamparan keras yang mendarat di pipi tirus hareun sementara diri nya mendadak beku.

donghyun mulai mencengkram kedua pipi hareun dengan emosi yang sudah tak terbendung lagi "apa kau tidak ingat kejadian kemarin hah? kita hampir saja kehilangan rumah ini karna hutang mu yang menumpuk! "
"bukan nya menabung malah membuang-buang uang! APA KAU GILA??!! "

"KAU YANG GILAA!! orang yang menagih hutang kemarin bukan lah orang yang aku pinjam uang nya TAPI ITU ORANG YANG MENAGIH HUTANG MU DONGHYUN!! kau kalah judi sampai 50jt belum kau lunas kan! KAU GILA DONGHYUN! bukan nya bekerja kau malah sibuk berjudi! bukan nya mengurus anak dan istri mu kau malah menyiksa kami!! KAU GILA DONGHYUN AKU MENYESAL TELAH DURHAKA DENGAN KEDUA ORANG TUA KU DEMI MENIKAHI PRIA TAK PUNYA RASA BERTANGGUNG JAWAB"

"aku sudah menahan semua rasa yang ku pendam selama bertahun-tahun, aku juga muak menerima semua rasa sakit yang kau berikan donghyun!! lebih baik aku mati dari pada hidup hingga mati bersama mu sialan!!! "

"BUNUH SAJA AKU BUNUHH!!! "

"AKU GAMAUU DI SIKSA TERUS TERUSAN KAYA GINI DONGHYUN-AAA!!!"

"tubuh ku sakitt.. mental ku rusakk.. batin ku lelah.. "

"DASAR WANITA JALANG!! "

donghyun menarik keras tubuh hareun ke dalam rumah nya sementara haechan yang sudah menangis meneriaki nama ibu nya.

"KAU PIKIR AKU TIDAK SEBERANI ITU UNTUK MEMBUNUH MU HAH?? "

"ini hukuman mu karna berbicara se enak nya kepada ku! "

donghyun melepaskan ikat pinggang nya lalu tanpa rasa bersalah ia melepaskan amarah nya dengan mencabuk istri nya.

suara cabukan serta teriakan perih dari wanita paruh baya itu membuat haechan shock, tubuh nya bergetar hebat, pikiran nya campur aduk, air mata nya berlinang tanpa henti.

jantung haechan benar-benar berdetak kencang setiap darah ibu nya yang mengalir menutupi debu di lantai..

ayah nya yang masih belum puas itu mulai menambah beberapa tendangan keras di bagian kepala sang istri, bahkan kini suara jeritan itu tak lagi terdengar. tubuh hareun benar-benar lemas, seolah-olah pasrah dengan apa yang terjadi pada nya.

"m-ma.. mama.. "

donghyun sama sekali belum menyadari jika hareun sudah tidak lagi mempunyai kekuatan untuk melawan nya.

"jika ini mau mu maka mati lah!"

"hidup ku juga lebih baik dibanding ada nya kau"

"mati saja! mati"

"cepat lah kau mati! "

"matii kau sialan! "

tubuh hareun dipenuhi oleh darah yang bercucuran di lantai namun ia masih sempat melihat ke arah haechan dengan darah yang sudah menutupi bibir nya.

"pergi lah.. hidup dengan.. bahagia"

itu lah ucapan terakhir hareun sebelum ia menutupi kedua mata nya dan tak sadarkan diri lagi.

haechan tak bisa berbuat apa apa lagi selain menggenggam kuat cincin yang diberikan oleh ibu nya. ia berlari pergi jauh dari rumah nya.

flashback off

"setelah kejadian itu, haechan singgah di rumah chenle dan kami benar-benar shock dengan cerita nya saat itu"

"dan yang paling menyakitkan itu.. ibu nya meninggal saat hari ulang tahun nya"

tanpa jisung sadari.. air mata nya membasahi pipi nya.

jisung menatap ke arah dapur dimana masih terlihat haechan menangis sesegukan di pelukan Jeno.

"hadiah terakhir dari ibu nya yaa.. tas biru itu"

jisung pun menghampiri haechan lalu memeluk nya dengan erat, dengan usapan pelan dipunggung haechan, jisung mulai berbisik pada haechan.

"gapapa kaa.. kak haechan kuat kok"

"kak haechan adalah manusia yang paaaling kuat, menangis lah hingga kak haechan merasa puas, okey? "

"jie percaya kalau kak haechan bisa melewati semua rasa trauma dan bayangan buruk itu, kak haechan kuat, kak haechan bisa, kak haechan pasti bisa melewati semua itu"

"Tuhan sayang sama kak haechan, selain Tuhan ada kami berenam yang sayaaang sekali sama kak haechan"

"gapapa.. "

haechan semakin mengeluarkan semua tangis nya yang telah ia pendam selama ini. haechan menangis di pelukan jisung di sambung dengan ke 5 teman nya yang sudah ia anggap saudara sendiri, meskipun tak sedarah.











°




°




°



💚💚💚

jangan lupa vote

see youu💚

pay pay👋


SAUDARA TAK SEDARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang