15. HOSPITAL

667 89 26
                                    

Hiro sedang berbaring dengan nyaman diatas ranjang rumah sakit. Ternyata luka tusuk yang Hiro dapatkan tadi malam itu cukup parah yang membuat Hiro harus mendapatkan jahitan pada perutnya. Tentu saja karena berita tersebut, Daniel, Mira, Vasco, dan Zoe yang menemani Hiro ke rumah sakit menjadi semakin panik dan heboh.

Hiro masih ingat bagaimana wajah mereka menjadi pucat yang menurut Hiro cukup menghibur. Lagipula Hiro tidak merasa bahwa lukanya itu parah, walaupun sebenarnya Hiro merasakan rasa perih yang cukup menyengat tetapi Hiro merasa bahwa dia baik-baik saja.

Karena harus mendapatkan jahitan pada perutnya, Hiro harus menginap -dirawat- di rumah sakit yang membuat Hiro merasa bahwa dirinya sedang memenangkan lotre.

Kenapa?

Karena Hiro tidak akan masuk sekolah! Hiro sangat senang saat memikirkan bahwa dia akan izin tidak masuk sekolah dan bersantai diatas ranjang rumah sakit yang sangat nyaman.

"Enaknya~" kata Hiro sambil tersenyum puas. Hiro melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 9 pagi, seharusnya Hiro sedang belajar di sekolah tetapi saat ini Hiro sedang berbaring sambil menonton anime dengan nyaman.

"Ada untungnya juga kena tusuk."

Hiro menghabiskan waktu untuk menonton anime berjudul Bucchigiri. Hiro tidak menyadari bahwa waktu sudah berlalu dan sekarang sudah memasuki waktunya makan siang.

Suara pintu yang berderit terbuka membuat Hiro mengalihkan pandangannya dan menatap dua sosok tubuh yang baru saja memasuki ruang kamar inapnya.

Hiro menatap kedua orang tersebut dengan bingung. "Gun? Goo?"

"Hiro! Syukurlah kau masih hidup!" kata Goo saat dirinya dan Gun berjalan menghampiri Hiro yang masih memasang wajah bingung.

"Apa yang kalian lakukan disini?" tanya Hiro.

"Menurutmu?" tanya Gun sambil duduk di kursi yang tersedia di samping ranjang Hiro. Goo juga duduk di samping ranjang Hiro yang membuat Goo duduk bersebrangan dengan Gun.

"Tentu saja kami kesini untuk menjengukmu!" kata Goo sambil meletakkan keranjang berisi buah dan sebuah paper bag diatas nakas.

"Bagaimana kalian bisa tahu kalau aku ada disini?" tanya Hiro curiga.

"Kami cenayang," jawab Goo asal. Hiro mendengus dan dengan perlahan mengubah posisinya untuk duduk dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang.

"Hei hati-hati," kata Gun. Gun dan Goo bergerak bersamaan untuk membantu Hiro untuk duduk yang membuat Hiro tersenyum kecil.

"Sangat perhatian," goda Hiro yang membuat Gun mendengus dan Goo menyeringai.

"Kami membawakan roti dan buah," kata Goo.

"Terimakasih, seharusnya jangan repot-repot."

"Tidak masalah."

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Gun.

"Nyaman," jawab Hiro sambil tersenyum lebar.

Gun menaikkan sebelah alisnya dan menatap Hiro dengan tatapan aneh. "Nyaman? Kau baru saja menjadi korban penusukan," kata Gun.

"Oho~ Apakah kau seseorang yang menyukai rasa sakit yang ekstrim seperti itu, Hiro-chan?" tanya Goo menggoda.

Hiro tertawa geli dan meringis pelan saat luka pada perutnya terasa menyengat karena gerakan yang dia lakukan. Hal tersebut membuat Gun dan Goo menatap Hiro dengan khawatir.

"Kau baik-baik saja?" tanya Gun sambil mengulurkan tangannya untuk menyentuh bahu Hiro.

"Apakah kau membutuhkan dokter?" tanya Goo yang sudah siap untuk beranjak dari duduknya agar dapat berlari keluar untuk mencari perawat dan dokter.

SYSTEM 777 [Lookism x Male Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang