Bab 41

11K 274 15
                                    

Dahi mimy di penuhi keringat, ujung mata nya melihat sean yang menelungkup kan wajah nya di lipatan tangan.

' Lo yang bener aja sis, masa misi nya kayak gitu?'

[ Sistem : maaf nona , itu memang misi nya ]

' berapa lama waktu gw nyelesain misi nya?'

[ Sistem : tiga hari, bila tiga hari anda gagal maka anda akan menerima hukuman yang sudah di tentukan ]

.

Mimy memandang kosong ke arah Devan yang sedang memakan makanan nya . Gadis cantik itu menelan ludah nya dengan susah payah.

Glek

'gw harus jujur sama Devan' batin nya. Mimy melirik kanan kiri, memastikan suasana kantin masih sepi, dan aman untuk membicara kan masalah ini.

"Dev..."

"Iya sayang?" Devan mendongak, melihat ke arah mimy yang tampak khawatir.

Ada apa dengan istri nya itu?

"Aku... Aku mau jujur. Kalo aku..." Ucapan mimy terhenti dengan mata nya yang melotot saat melihat pisau yang ada di depan leher Devan, dengan orang berjubah hitam di belakang pria tampan itu. Mimy tak dapat melihat wajah nya, di karena kan, orang berjubah itu memakai tudung. Anggap aja yang ada di belakang Devan itu malaikat pencabut nyawa...

[ Sistem : jujurlah nona, maka pisau ini akan menebas leher suami tersayang anda ]

'sialan, apa apaan kau ini hah?!' batin mimy berang, tubuh nya gemetar tanpa sadar.

[ Sistem : setiap anda jujur pada orang terdekat anda, maka anda harus siap siap menerima konsekuensi nya ]

Mimy menunduk kan kepala nya, tangan nya terkepal erat dengan perasaan nya yang tak karuan.

'maaf kan aku, mas Kiel, Devan' sesal mimy dalam hati nya.

"Hey Kamu kenapa ?" Tanya Devan khawatir sambil menghampiri mimy yang menitik kan air mata .

"A-ku gapapa" jawab mimy tersenyum lembut, namun tatapan nya penuh dengan penyesalan dan rasa bersalah.

Kenapa cincin ini membawa nya pada kehancuran?

Kenapa sistem milik nya selalu memberi kan nya misi misi aneh dan nyeleneh?

Seseorang, tolong bantu mimy melepas kan cincin itu!!!?

.

Kini mimy sedang berbaring menyamping, memperhati kan wajah damai suami nya yang sedang tertidur pulas, berantakan kan tangan nya.

'maaf kan aku, aku tak punya pilihan lain' sesal mimy masih merasa bersalah.

Ceklek

Mimy melirik ke arah pintu yang terbuka, memper lihat kan suami pertama nya— Kiel yang masuk ke dalam kamar.

Kiel menyimpan tas nya di atas sofa, membuka dasi, sepatu dan jas nya, lalu menghampiri istri nya — mimy yang sedang memanja kan adik madu nya — Devan.

Pria tampan itu ikut berbaring di belakang mimy dan memeluk nya dengan erat, wajah nya mendusel dusel di pepotongan leher jenjang mimy yang terekspos.

"Kamu udah pulang mas?" Tanya mimy sambil mengusap pelan tangan Kiel yang melingkar di perut nya

"Hmm" balas Kiel sok cool, mimy terkekeh kecil sebelum menanya kan kembali pertanyaan pada suami tampan nya itu.

"Sudah makan?" tanya mimy kembali.

"Sudah" jawab Kiel dengan suara pelan namun serak. Kayak nya suami nya hendak tertidur, mengikuti jejak adik madu nya.

' maaf kalau kalian akan sakit hati nanti nya, tapi aku gak punya pilihan lain'...

Bersambung....

Layar Hologram Mimy (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang