(3) Mengantar

44 3 0
                                    

Setelah pulang dari kantor, Fisha langsung memesan ojek online dan pulang menuju kediaman Gibran. Fisha akan mengantar Gibran ke bandara malam ini.

"seharusnya gak usah antar juga gak papa" ujar Gibran saat Fisha sudah sampi dirumahnya dan membantu packing.

Tak mengindahkan ucapan Gibran, Fisha masih sibuk membantu Gibran untuk packing. Sebenarnya Gibran hanya sehari disana. Lusa pun Gibran sudah pulang kembali.

"Fisha, Gibran, Ayo makan malam dulu" panggil seseorang yang kini sedang berada diambang pintu kamar Gibran.

"Iya mih" jawab Fisha pda sesesorang yang di panggil mami ini.

Setelah makan malam Gibran dan Fisha berpamitan untuk pergi ke bandara, orang tua Gibran tak ikut karena memang ini hanyalah visit biasa dan hal yang biasa juga karena memang terkadang pekerjaan Gibran sering kali untuk bepergian.

"gue aja yang nyetir" usul Fisha

Tak banyak membantah Gibran memberikan kunci mobil nya pada Fisha. Dan mereka pun pergi menuju bandara.

30 menit perjalanan menuju bandara hanya diisi dengan suara radio, sudah menjadi hal yang biasa bagi Gibran dan Fisha ini.

"delay pesawatnya" ujar Gibran setelah mendapat informasi bahwa pesawat yang akan ditumpanginya delay.

"yaudah gue tungguin sampe lo berangkat"

"lo balik aja, udah malem" Fisha hanya menggelengkan kepala nya, dan memutuskan untuk duduk dikursi yang disediakan disana. Membuat Gibran pun ikut menempatkan dirinya disamping Fisha.

"udah malem Fisha, lo baru balik kerja langsung anter gue kesini, lo gak capek?"

"kenapa ya? kok lo kayak ngusir gue gini"

"gak ngusir, kasian lo nya capek"

"gue gak papa Gibran"

Gibran pasrah saja, Fisha ini batu sekali untuk diberitau. Sambil menunggu dengan inisiatif nya Gibran mengambil tangan Fisha dan menggenggam tangan Fisha membuat Fisha terkejut karena sentuhan tiba-tiba ditangannya.

Fisha melihat tangannya yang digenggam oleh Gibran, membuatnya tersenyum, karena perlahan Gibran mulai berani untuk kontak fisik dengannya.

"nanti mobil nya lo bawa aja"

"gak papa emang?"

"gak papa, daripada lo bolakbalik. Atau kalo lo mau nginep dirumah juga gak papa, mami papi juga pasti ngizinin"

"enggak deh, gue balik aja. Gak enak kalo nginep"

"oke"

1 jam berlalu, dan terdengar informasi bahwa saat ini Gibran harus memasuki gate keberangkatan, membuat Fisha melepaskan genggaman nya yang sedari tadi tidak dilepas oleh Gibran ini.

"tuh udah dipanggil, gue balik ya" ujar Fisha setelah berdiri dan Gibran yang sudah siap untuk pergi ke gate dengan kopernya.

"hati-hati pulangnya"

"harusnya gue yang ngomong gak si?? safe flight Gib" ujar Fisha dibalas senyuman oleh Gibran sambil mengusap rambut Fisha hal yang menjadi rutinitas bagi Gibran ketika berpisah dengan Fisha.

"bye" lambaian tangan Fisha mengiringi perginya Gibran.


Tbc.

T E R I K A T (GeminiFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang