17: Another Side [2]

95 23 5
                                    

"Bernafaslah."

Sakura melirik, melihat Kakashi yang menjauh dan duduk di kursi tamu ruangannya. Meninggalkan Sakura yang masih mematung. Masih mencoba mencerna kejadian tadi.

Kakashi menciumnya????

Mencium keningnya???

KYAAAA BAKAAA!!!"

"Maaf."

Sakura menghela nafas kasar. Ia berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Kakashi.

"Maaf, untuk hukuman saya terima. Saya izin pergi."

Tanpa mendengar apa jawaban Kakashi, Sakura beranjak pergi, keluar dari ruangan Laki-laki itu.

Di lorong utama, Sakura bertemu dengan Zui dan Sai. Wanita itu berhenti, membungkuk sopan. Tapi ternyata keduanya berhenti juga.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Zui bertanya. Dalam hatinya, laki-laki itu jelas sudah emosi saat mengetahui Naomi bertengkar dengan Neji.

"Sebaiknya anda bertanya pada Neji-san dan Naomi-san. Keduanya jelas lebih paham mengapa ini bisa terjadi." Saut Sakura menjawab.

"Kau memukul Neji?"

Sakura membalas tatapan Sai, tanpa ragu mengangguk. Membuataki-laki dari Clan Shimura itu berdecak kagum, tapi kemudian mengontrol dirinya saat mendapat lirikan tajam dari Zui.

"Baiklah. Karena ini bukan kesalahanmu, aku akan mencoba membujuk Kakashi untuk menguragi hukumanmu. Kau mendapat hukuman, kan?"

Sakura menggeleng kecil, "Tidak masalah, aku juga harusnya tidak terbawa emosi begitu. Lagian, hukuman yang kudapat juga setimpal dengan perbuatanku, anda tidak perlu repot Zui-san." Tolaknya.

Zui menghela nafas pasrah, tidak bisa berkata lebih. "Baiklah, kami duluan, Sakura."

"Hai'!"

Sakura meminggir membiarkan Zui dan Sai melewatinya menuju ruangan Kakashi. Karna hanya itu ruangan yang ada di lorong ini.

Sakura melanjutkan langkah menuju asrama wanita. Ia harus menemui Naomi. Entah bagaimana keadaan wanita hamil itu sekarang.

...

"Jadi jam kerjamu full minggu ini?"

"Hmm."

"Ck! Padahal kau tidak salah! Hyuga gila itu memang pantas mendapat pukulanmu!"

Sakura mendengus, tidak menanggapi kekesalan Anko. Ia tengah tidur tengkurap di kasur, sementara di sebelahnya ada Naomi yang tengah duduk dan ada Anko duduk di sofa. Ketiganya berada di kamar Naomi.

"Apa Neji akan mendapat hukuman juga?"

"Tentu saja! Bagaimanapun dia yang memancing keributan walau Naomi yang lebih dulu bergerak."

Manik Sakura terbuka, menatap kearah Naomi yang lebih banyak diam. Disenggolnya wanita itu dengan tangannya. "Kau kenapa? Tadi saja sangat bringas." Ucapnya menegur.

Naomi menghela nafas dalam. Jujur saja Ia cukup takut. Setelah mendengar pertengkarannya dengan Neji tadi, Zui sempat emosi dan hampir menyerang keturunan Hyuga itu. Untuk saja ada Sai dan Yamato yang berhasil menahannya.

"Aku hanya takut nanti Zui atau Kakashi akan memanggil kami dan menuntut agar aku buka suara. Kupikir itu tidak baik."

"Sebenarnya kalian ada masalah apa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE CASE OF ANBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang