"Hatake Kakashi!!!!" Seru seorang laki-laki sambil melangkah memasuki sebuah ruangan dengan nada riang.Sosoknya dengan jubah hitam dan sebuah pedang tersimpan rapi di pinggang sebelah kirinya. Wajahnya ramah walau tampak sangar. Juga dengan goresan bekas luka yang melintang dari pipi hingga mata kirinya. Orang mengenalnya dengan sebutan 'Pedang dari Selatan' sedangkan namanya Kaito Tzuma.
"Kau bisa datang?" Tanya Kakashi santai.
"Tentu saja, Kakashi. Andai saja kau membuat benteng setinggi benteng selatan, aku tetap bisa melewatinya." Balas Kaito menyombong.
Kakashi hanya mendengus kecil.
"Apa sekarang di Utara sangat membosankan? Kudengar kau jadi sering berkurung di dalam sini." Celutuk Kaito lagi. Kini sosoknya melangkah mendekati Kakashi dan duduk di kursi tepat berhadapan dengan laki-laki surai perak itu.
"Apa kau punya mata-mata di sini?" Tanya Kakashi, melirik sejenak.
"Tidak. Tapi, minum sampai mabuk dengan anggotaku ada untungnya. Aku bisa mendengar berbagai macam berita terbaru bahkan sudah lalu sekalipun, hahahha..." Kaito tertawa berbahak bahak. Menikmati raut wajah masam Kakashi.
"Mendoukse."
Kaito menghela nafas panjang. Kalau ia pikir-pikir, sosok Kakashi ini memang sangat membosankan untuk ukuran jadi teman berbicara. Untung saja ia juga selalu ingat betapa hebatnya sosok Kakashi saat berpikir dan berperang, jadi tidak ada kata penyesalan untuknya menjadikan Kakashi sebagai salah satu sahabat terbaiknya.
"Oiya Kakashi," Mulai Kaito lagi. "Kudengar, Tsunade-sama mengirim si pinky ke sini? Benarkah?"
"Hm? Si pinky?" Beo Kakashi kebingungan. Kini sepenuhnya penatap Kaito.
Sementara Kaito menyeringai tipis. Sepertinya pembahasan mereka akan menarik.
"Kau tidak kenal si pinky? Wah, menurutku dia cukup terkenal di kalangan Anbu di Konoha. Walau aku yakin banyak yang mengatakan dia terlalu pendiam, tapi juga banyak yang memuji kecantikannya."
"Apa menurutmu cantik itu penting?"
Kaito mendelik seketika. Ia memajukan tubuhnya, lebih mendekat pada Kakashi. "Kau tidak tahu? Wanita bisa mengandalkan parasnya untuk hidup lebih baik. Apalagi kalau ditambah dia pintar dan hebat!" Kata Kaito geram sendiri. "Apa kau tidak memikirkan wanita sedikitpun, Kakashi?"
"Pernah?"
"Kapan?"
"Saat aku tidak sadar."
Krik! Krik!
"MANUSIA BAKA SEPERTIMU KENAPA BISA DISUKAI BANYAK WANITA SIALAN?? BAKA NO KAKASHIIII!!!"
BLAMMMMM!!!!
"Apa perlu kita lihat?" Tanya Neji dari balik pintu ruangan Kakashi.
Neji dan seorang Anbu bernama Zuro hari ini mendapat tugas berjaga di dekat ruangan Kakashi.
"Sepertinya tidak perlu, Neji-san. Toh, kedatangan Kaito-sama dengan keributan adalah hal yang biasa, kan?" Saut Zuro sambil menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba gatal.
Neji menatap Zuro sejenak, kemudian menghela nafas panjang sambil kembali mengambil posisi berjaga. Diikuti juga oleh Zuro yang terkekeh geli, meringankan suasana.
Lima menit berlalu sampai sosok Kakashi membuka pintu, keluar dengan Kaito mengikuti. Kakashi menatap melirik Zuro sekilas, lalu menatap Neji. "Aku akan pergi sebentar bersama Kaito. Kalau anak baru itu sudah datang, langsung pertemukan dengan Anko saja. Biarkan dia istirahat dan melakukan sumpah tugas nanti sore." Katanya berpesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CASE OF ANBU
FanficHaruno Sakura adalah anggota perempuan Anbu yang mendapat penempatan tugas di perbatasan Utara Konoha. Dia adalah sosok yang pendiam walau terkadang jadi sangat ekspresif saat sudah nyaman dengan orang lain. Di perbatasan, musuh yang dihadapi sangat...