Seluruh anggota Anbu berkumpul hari ini di depan gedung utama. Mereka seperti biasa, akan melakukan upcara pelepasan untuk tim yang akan keluar dari pembatas besar menuju luar Utara.Walaupun dalam radius 5 kilo meter sekalipun, di luar sana masih tergolong cukup aman. Banyak anggotan Anbu yang datang pergi ke sana untuk patroli. Namun kali ini, Tim yang akan keluar akan melangkah lebih jauh dan kemungkinan lebih lama.
Mereka terdiri atas 7 orang anggota Anbu laki-laki dan 3 orang Anbu perempuan. Ke sepuluh orang itu bukan yang pertama kali pergi juah ke luar sana, mungkin untuk yang kesekian kali. Lagian, tidak begitu ada pembeda tugas di Utara baik untuk yang laki-laki maupun perempuan. Kecuali kau memang bergabung ke Utara dengan posisi tertentu, seperti tim medis atau pasukan benteng. Itu berarti, sebagian 75% tugasmu hanya akan berada di dalam Utara.
Sakura mengamati kumpulan orang-orang hebat itu dari gedung asrama perempuan berada. Ia tidak jadi ikut Anko ke sana untuk ikut upacara pelepasan. Naomi juga tidak ikut, wanita itu memilih tidur di kamarnya dan belum ada keluar sejak kembali dari sarapan tadi.
Dari tempatnya, memang tidak begitu terlalu jelas Ia bisa mendengar, namun cukup jelas untuk melihat. Ia juga bisa melihat sosok Naruto di antara Sasuke dan Shikamaru.
Baru semalam Ia sadar kalau sahabat yang rubah itu maksud adalah Uchiha Sasuke. Seharunya Ia dari dulu langsung peka, toh persahabatan mereka sudah ada sejak masa mereka di Akademi.
"Apa yang kau lakukan?" Suara serak datang dari arah belakang.
Sakura menoleh, melihat Naomi mendekat sambil mengusap-usap matanya. Tampilan gadis itu masih ketara sekali baru bangun tidur. Padahal jam sudah pukul 10 pagi dan mereka sudah sempat beraktivitas pagi tadi.
"Apa kau sakit, senpai? Kau lemas sekali." Ujar Sakura tidak menjawab pertanyaan wanita itu.
Naomi melirik malas, ikut menatap objek yang Sakura lihat. "Tidak. Hanya ingin bermalas-malasan saja. Toh ini hari libur untuk tim medis, aku harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk istirahat."
Sakura memandang wanita itu cukup lama, lalu kembali ke pada kumpulan Anbu di bawah sana.
"Apa mereka menunggu seseorang? Kenapa tidak mulai? Padahal biasanya Kakashi paling benci melama-lamakan acara." Celutuk Naomi.
"Tidak tahu, senpai."
Keduanya menatap ke bawah sama penasarannya. Seperti yang dikatakan Naomi, gelagat para Anbu itu seperti menunggu orang, mereka masih asik berbicara ke kiri dan kanan, begitu juga pentinggi-petinggi di depan mereka. Bahkan Kakashi di sana terlihat berbicara dengan Kaito dan Yamato.
Hingga sekitar lima belas menit mereka sama-sama entah menunggu apa, keadaan langsung diambil alih oleh Zui. Laki-laki itu memeberi arahan agar Para Anbu segera berususun rapi agar acara dimuali.
"Tidak ada yang datang. Jadi, dari tadi mereka mengukur waktu untuk apa?" Kini Sakura yang bertanya.
Naomi mengangkat baru ringan. Ia menumpukan tubuhnya di tepi pembatas gedung dengan kedua tangan. Bersama Sakura, keduanya mengikuti rangkaian upacara sampai selesai dari gedung asrama.
Oke, anggap saja mereka tidak ikut berdiri di sana karena malas berpanas-panasan dan untungnya ada kebebasan untuk mereka untuk tidak ikut kegiatan itu.
Dua puluh menit berlalu, kegiatan selanjutnya mereka mengikuti Kakashi yang memimpin menuju gerbang pembatas Utara dan dunia luar.
Sakura mengawasi setiap langkah nereka dan tanpa sadar matanya bertatapan dengan manik biru safir yang entah sejak kapan menyadari dirinya di atas sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CASE OF ANBU
FanficHaruno Sakura adalah anggota perempuan Anbu yang mendapat penempatan tugas di perbatasan Utara Konoha. Dia adalah sosok yang pendiam walau terkadang jadi sangat ekspresif saat sudah nyaman dengan orang lain. Di perbatasan, musuh yang dihadapi sangat...